Musim Hujan Datang, Ribuan Ulat Jati Muncul di Gunungkidul

Photo Author
- Kamis, 21 November 2024 | 22:10 WIB
Ilustrasi ulat. (KR/dok)
Ilustrasi ulat. (KR/dok)

KRjogja.com - GUNUNGKIDUL - Cerita unik dan mungkin aneh muncul pada awal musim penghujan di Gunungkidul. Salah satunya adalah kemunculan ribuan ulat jati. Selain membawa teror, kemunculan ulat ini juga ditunggu-tunggu warga setahun sekali untuk dijadikan kuliner ekstrem.

Memang bagi sebagian orang, kemunculan ulet pohon jati menimbulkan rasa geli dan takut. Bahkan tak sedikit para pengguna jalan harus rela membawa kayu atau menggunakan jas hujan sebagai pelindung.

Supratopo, seorang anggota Sar Satlinmas Korwil II Baron menyampaikan, banyak wisatawan yang hendak ke Pantai Selatan Gunungkidul merasakan hal serupa. Tak sedikit mereka berhenti di jalan untuk membersihkan ulat dari pakaian mereka.

Baca Juga: Siapa Tim Geypens? Ini Calon Pemain Naturalisasi Timnas U-20 Jebolan FC Twente

"Banyak yang berhenti dan mengeluhkan banyak ulat pohon jadi di sepanjang jalan menuju kawasan pantai," kata Topo, panggilan akrabnya.

Topo menyebut, kemunculan jutaan ulat pohon jati ini akan berlangsung hingga beberapa minggu ke depan. Hingga ulat-ulat tersebut berubah menjadi kepompong ditanah dan menjadi kupu kupu.

Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Gunungkidul selama musim ulat jati, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan menurut Topo:

1. Pakai baju gelap untuk menghindari noda iler/liur ulat yang sulit dibersihkan.

2. Hindari parkir di bawah pohon jati, karena ulat sering jatuh dari dahan.

3. Jika tertarik mencoba kuliner ulat besi, kunjungi pasar tradisional atau tempat makan lokal yang menyediakan.

Baca Juga: Trah Sultan HB II Desak Presiden Prabowo Subianto Bentuk Komite Pengembalian Aset Geger Sepehi 1812

Di balik kesan menyeramkan dan menakutkan, uniknya sebagian orang Gunungkidul justru memanfaatkan ulat pohon jati sebagai bahan kuliner yang memiliki cita rasa tersendiri. Ulet pohon jati dipercaya warga memiliki kandungan protein yang tinggi.

"Uler jati (ulat Pohon jati) kan munculnya setahun sekali kan, dan ini kesempatan kami menikmati kuliner ekstrem selain belalang dan kepompong ulet besi, jadi ini berkah, selain bisa dimakan juga bisa dijual," kata Warsinah, warga pencari ulat pohon jati saat ditemui di Hutan Jati Paliyan.

Warsinah menyebut, kemunculan ribuan ulet pohon jati menandakan ekosistem alam sekarang ini tumbuh dengan baik. Pada tahun lalu, meski ada ulat namun kemunculannya tak sebanyak pada tahun ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB
X