Krjogja.com - WONOSARI - Festival Literasi 2025 resmi ditutup dengan gelar wicara bertema “Peran Perpustakaan dalam Menginspirasi Perubahan melalui Literasi untuk Kesejahteraan” di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Gunungkidul.
Acara ini menegaskan transformasi perpustakaan dari sekadar ruang baca menjadi Pusat Kegiatan Masyarakat (PKM) yang inklusif dan produktif. Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menekankan pentingnya literasi sebagai jalan meningkatkan kualitas hidup.
Baca Juga: Esti Wijayati: Pemangkasan KIP Kuliah Bisa Tingkatkan Risiko Putus Studi
“Perpustakaan kini menjadi ruang belajar sepanjang hayat dan kolaborasi masyarakat,” kata Endah Subekti Kuntariningsih MP, Rabu (24/09/2025).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Gunungkidul Kisworo MPd di dampingi panitia Agung Wibawa SIP dan Purwati SPust mengatakan, festival yang digelar selama 4 hari menghadirkan beragam kegiatan, mulai dari bedah buku, pameran buku dengan 22 stand penerbit dan komunitas, talkshow, hingga seni budaya.
“ Bedah buku yang pertama berupa buku fiksi , sedangkan yang kedua bedah buku tentang strategi membangun literasi sekolah,” ujarnya.
Baca Juga: Modus Mengintai Rumah Kosong Sempat Kabur, Maling Dihajar Massa
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional, Adin Bondar, menegaskan bahwa literasi adalah modal insani dan investasi utama pembangunan nasional.
“Kata kunci negara maju adalah kualitas Sumber Daya Manusia yang kuat, dan itu hanya bisa ditempuh melalui budaya baca dan kecakapan literasi. Literasi bukan hanya sekadar membaca, menulis, atau berhitung, tapi juga kemampuan berpikir kritis, menganalisis, menilai, hingga mencipta,” ucapnya.<B>(Ded)<P>
