gunungkidul

Pekan Ini Jamaah Aolia di Gunung Kidul Sudah Puasa Ramadan, Mendahului Pemerintah dan Ormas Islam Lainnya

Kamis, 7 Maret 2024 | 21:54 WIB
Masjid Aolia Gunung Kidul (Instagram @kabarhandayani)
 
KRJogja.com - Masyarakat di Kalurahan Giriharjo, Kapanewon Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta telah melangsungkan salat tarawih bersama di masjid Aolia pada Rabu, (6/3/2024).
 
Permulaan salat tarawih tersebut sebagai pertanda datangnya awal Ramadan. Bagi masyarakat yang mengikuti tarawih perdana tersebut menyebut dirinya sebagai jamaah Aolia.
 
Pemimpin jamaah Aolia yaitu K.H. Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau nama lainnya Mbah Benu mengatakan bahwa penentuan awal bulan puasa Ramadan sesuai dengan petunjuk spiritual yang ia terima.
 
Baca Juga: MSA Kumpulkan Stakeholder Bantu UMKM dan Desa Wisata di Jogja
 
"Jamaah kami memulai puasa 1 Ramadan besok Kamis, kalau penanggalan Islam itu kan setelah Maghrib sudah masuk hari berikutnya," ujar K.H. Ibnu Hajar Sholeh Pranolo.
 
Pihak jamaah Aolia mengatakan bahwa perbedaan penentuan awal bulan puasa Ramadan bukan menjadi sebuah persoalan. Menurutnya dikembalikan kepada keyakinan masing-masing.
 
"Pemerintah dan Muhammadiyah mau memulai kapan mangga (silahkan)," lanjutnya.
 
Baca Juga: Mencicipi Rempah Noesantara Penuh Olahan Daging di Artotel Suites Bianti
 
Tahun sebelumnya diketahui jamaah Aolia sudah melaksanakan prosesi kegiatan wajib umat Islam seperti puasa Ramadan maupun penentuan hari lainnya lebih mendahului pemerintah maupun ormas Islam setempat.
 
Jamaah Aolia sendiri diperkirakan tidak hanya di Gunung Kidul semata, akan tetapi tersebar di Jawa Tengah juga. Menurut pengakuan jamaah Aolia, keyakinan mereka tidak menyimpang dari ajaran Rasulullah SAW.
 
Mereka mengatakan bahwa masih berpegang teguh pada ajaran Ahlussunah Wal Jamaah beserta Khulafaur Rasyidin setelah Rasulullah SAW wafat.
 
Baca Juga: Kadispenad Pimpin Tim Wasev Kunjungi Lokasi TMMD Bantul
 
Sementara itu, Muhammadiyah sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia juga telah mengeluarkan Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 yang menyatakan awal 1 Ramadan di tetapkan pada 11 Maret 2024.
 
Sementara itu, pemerintah maupun ormas Islam terbesar di Indonesia lainnya seperti Nahdlatul Ulama akan melaksanakan puasa Ramadan setelah sidang isbat. Pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal dalam menentukan awal puasa Ramadan.
 
Kementerian Agama Republik Indonesia juga menjelaskan bahwa perbedaan penentuan awal Ramadan jangan menjadi masalah. Karena setiap umat Islam berijtihad dengan metode masing-masing selama tidak keluar dari ketentuan syari'at Islam. (*)
 

Tags

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB