gunungkidul

Siklon 98W Picu Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa

Minggu, 27 Juli 2025 | 12:30 WIB
Tim SAR berjaga seiring adanya gelombang tinggi. (istimewa)

KRjogja.com - GUNUNGKIDUL - Cuaca cerah di atas pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) beberapa hari terakhir memiliki sebuah potensi bahaya tengah mengintai. Di timur Filipina, sebuah bibit Siklon Tropis bernomor 98W kini sedang berkembang di Samudera Pasifik dan mulai memberikan pengaruh terhadap pola cuaca di Indonesia, khususnya di wilayah selatan Pulau Jawa.

Bibit siklon tersebut memperkuat dominasi angin timuran yang saat ini bertiup kencang melintasi perairan Jawa, termasuk wilayah pesisir DIY. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memperingatkan bahwa peningkatan kecepatan angin ini akan berdampak langsung pada tinggi gelombang laut yang meningkat drastis dalam beberapa hari ke depan.

“Kondisi ini tidak bisa dianggap enteng. Kami mencatat gelombang tinggi akan mulai terjadi pada Kamis, 24 Juli 2025 pukul 07.00 WIB dan berlangsung hingga Minggu, 27 Juli 2025 pukul 07.00 WIB,” ujar Slamet Riyadi, prakirawan BMKG Yogyakarta.

Baca Juga: Minggu 27 Juli 2025, Warga Yogyakarta Waspada Suhu Panas

Gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter diperkirakan akan menerjang perairan selatan Kulonprogo, Bantul, Gunungkidul, hingga Samudra Hindia bagian selatan DIY. Kondisi ini sangat berbahaya bagi aktivitas pelayaran, khususnya perahu-perahu kecil milik nelayan tradisional yang sehari-hari menggantungkan hidup dari laut.

Slamet menekankan bahwa jika gelombang laut sudah mencapai ketinggian di atas 2,5 meter, maka sangat disarankan bagi nelayan untuk tidak memaksakan diri melaut. Risiko yang dihadapi terlalu besar, apalagi dengan angin kencang yang dapat membuat perahu kehilangan kendali dan terombang-ambing di laut lepas.

Menurutnya, perahu kecil sudah tidak ideal beroperasi jika angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang melebihi 1,25 meter. Untuk kapal tongkang dan kapal ferry, risikonya juga tinggi ketika gelombang dan angin melampaui ambang batas keselamatan.

Baca Juga: Kraton Yogyakarta Gelar Festival Gya Dolan Sesarengan, Kenalkan Budaya dan Dolanan pada Anak-Anak

Tak hanya nelayan, peringatan juga diberikan kepada para wisatawan yang hendak menikmati akhir pekan di pantai selatan DIY. Slamet mengingatkan bahwa ombak besar bisa datang secara tiba-tiba, bahkan ketika kondisi pantai tampak tenang dari kejauhan.

Dalam situasi seperti itu, wisatawan bisa saja terseret arus saat bermain air terlalu dekat dengan bibir pantai. Keselamatan wisatawan menjadi perhatian serius, terutama di tengah lonjakan kunjungan saat akhir pekan dan masa libur sekolah.

BMKG Yogyakarta menegaskan akan terus memantau pergerakan bibit siklon tropis 98W dan memperbarui informasi jika terjadi perubahan signifikan. Masyarakat diminta untuk hanya mengikuti informasi dari sumber resmi seperti situs BMKG, aplikasi Info BMKG, atau akun media sosial resminya.

Baca Juga: Kodim Jogja Fest Seri ke-3 Semakin Semarak, Jadi Etalase UMKM dan Rekreasi

“Kami harap seluruh elemen masyarakat, terutama yang berada di wilayah pesisir, benar-benar menyadari bahwa ini situasi serius. Jangan menyepelekan peringatan dini. Lebih baik tidak melaut atau tidak bermain air daripada menyesal kemudian,” tutup Slamet.

Kekhawatiran serupa juga disampaikan oleh Tim SAR Satlinmas Korwil II Baron yang selama ini bertugas menjaga keselamatan pengunjung di kawasan pantai selatan Gunungkidul. Wilayah ini dikenal memiliki puluhan pantai indah dengan daya tarik batu karang dan pasir putih, namun di balik keindahannya tersimpan potensi bahaya tersembunyi.(*)

Tags

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB