gunungkidul

BEM Poltekkes BSI Yogyakarta, Dorong Kader Posyandu Cegah Stunting

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 20:57 WIB
Sosialisasi Pengabdian Masyarakat BEM Berdampak oleh dosen Poltekkes BSI di Karangrejek - Wonosari. (Istimewa )

Krjogja.com - WONOSARI - Tim dosen dan mahasiswa Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia (Poltekkes BSI) Yogyakarta yang memperoleh hibah Program Mahasiswa Berdampak dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk “Pemberdayaan Kader Posyandu dalam Pencegahan Stunting melalui Edukasi dan Aplikasi Pencatatan Tumbuh Kembang Balita Berbasis Mobile”, Rabu (08/10/2025), di Kelurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul.

Kegiatan ini dipimpin oleh Resmi Aini MSc selaku Ketua Tim Dosen dengan anggota Andhy Sulistyo MKom dan Amelia Handayani Burhan MSc, bekerja sama dengan mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Poltekkes BSI. "Sosialisasi diikuti oleh para kader Posyandu dan kader PKK Kelurahan Karangrejek, Utami Tami Sekarini sebagai perwakilan dari kelurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul," ujar Resmi Aini MSc, Jumat (10/10/2025).

Menurut Resmi Aini, sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan kemandirian kader Posyandu serta kelompok PKK dalam pencegahan stunting melalui edukasi gizi, penerapan teknologi tepat guna, dan pengembangan usaha pangan lokal. 

Baca Juga: Inspektorat Jenderal Supervisi Program Revitalisasi SMK di DIY: Tegaskan Integritas dan Akuntabilitas

“Melalui kegiatan ini, kami berharap kader mampu memanfaatkan aplikasi KMS Digital offline untuk pencatatan tumbuh kembang balita, sekaligus menggerakkan ekonomi keluarga melalui pengolahan pangan bergizi berbasis potensi lokal,” ujarnya.

Acara sosialisasi ini disambut baik oleh seluruh kader posyandu dan kader PKK dilingkungan Karangrejek. Program yang diterapkan mencakup tiga kegiatan utama. Pertama, Posyandu Cegah Anemia & Stunting, Inovatif, Teknologis, dan Kuat (Pos Cantik) yang berfokus pada digitalisasi data balita, edukasi PMT lokal, serta skrining anemia. Kedua, PKK Gerakan Eling Orangtua Rawat Anak (Gelora) yang melibatkan kampanye Ibu PKK Lawan Stunting (Buk'e Langsing) dan Bapak Peduli Gizi dan Tumbuh Kembang (Pak'e Ganteng).  

Ketiga, pembentukan unit usaha warga Adek’e Sehat yang mengolah hasil pangan lokal menjadi produk bergizi dan bernilai ekonomi.

Baca Juga: Inspektorat Jenderal Supervisi Program Revitalisasi SMK di DIY: Tegaskan Integritas dan Akuntabilitas

Resmi Aini berharap, melalui sinergi antara dosen, mahasiswa dan masyarakat, kegiatan ini dapat melahirkan kader Posyandu tangguh yang tidak hanya memahami pencegahan stunting, tetapi juga berdaya secara ekonomi dan teknologi. (Jay).

 

 

 

 

 

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB