Biennale Jogja XVI: Sehari Ungkap Rindu Pada Boki Emiria dan Kesenian Timur Indonesia

Photo Author
- Minggu, 31 Oktober 2021 | 10:27 WIB
Tarian dari Halmahera Timur. (Dok Yayasan Biennale Yogyakarta)
Tarian dari Halmahera Timur. (Dok Yayasan Biennale Yogyakarta)

Enam orang dengan balutan tenun Tidore yang coraknya begitu khas, berjalan bak peragawan dan peragawati dari pintu masuk galeri lantai 1 Jogja National Museum (JNM). Citra etnik dan modern diramu menjadi style yang unik dan apik sekaligus.

Fashion show Funkie Raha ini menjadi bagian dari gelaran bertajuk Boki Emiria Show International Performance yang diselenggarakan bersama dengan Broken Pitch dan Juanga Culture mulai pukul 10.00 WIB.

Enam talent fashion show ini—tiga perempuan dan tiga laki-laki—adalah audiens lecture performance tenun Tidore, yang sebelumnya diadakan di sisi barat panggung utama JNM dengan Bams Conoras yang memiliki nama panggung Presiden Tidore sebagai pemateri.

Ladija Triana, manajer program Biennale Jogja XVI Equator #6 2021, mengungkapkan, fashion show ini mengenalkan kain Nusantara pada pengunjung pameran.

"Kami berusaha mengenalkan kain tradisional Nusantara dan menunjukkan pada masyarakat bahwa kain itu (Nusantara) tidak hanya dapat dikenakan untuk acara-acara tertentu (formal), tetapi juga bisa dipakai di acara-acara yang santai. Misalnya, bermain bersama teman dan menonton pameran," kata Ladija.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lima Fakta Menarik Film Timur untuk Isi Liburan

Rabu, 17 Desember 2025 | 21:45 WIB

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB
X