Biennale Jogja XVI: Sehari Ungkap Rindu Pada Boki Emiria dan Kesenian Timur Indonesia

Photo Author
- Minggu, 31 Oktober 2021 | 10:27 WIB
Tarian dari Halmahera Timur. (Dok Yayasan Biennale Yogyakarta)
Tarian dari Halmahera Timur. (Dok Yayasan Biennale Yogyakarta)

Solidaritas Seni Boki Emiria Show

“Saya laki-laki yang tidak akan kalah dikeroyok di tengah padang yang luas,” pekik laki-laki bertelanjang dada dengan sarung merah bergaris hitam di panggung utama Jogja National Museum (JNM) dalam perhelatan Biennale Jogja XVI #6 Indonesia with Oceania.

Setelah dibuat gegap-gempita bersama musik hip-hop Itsmenach X Presiden Tidore, kini penonton tampak terpukau khusuk oleh pementasan Ikami Sulsel D.I.Y feat Kelompok 0 & 9.

Acara dimulai sejak pukul 14.00 WIB dengan menghadirkan enam kelompok performance, yakni Baswara, Bumi Risalah, IKMPHT Yogyakarta, IKAMI Sulsel feat 0&9, NTP, Milisi Yangere HIPMMU Bandung, dan Sanggar Lawamena IKMPMA D.I.Y.

Seusai tarian daerah Sulawesi Selatan yang dipersembahkan IKAMI Sulsel. Dua orang laki-laki mengenakan baju adat Makassar memperagakan adegan debus dengan menggoreskan mata badik ke bagian-bagian tubuhnya.

“… Demi rajaku yang kuhormati, demi penguasa tunggal tanah Bone. Maka semangatku telah menyeberang ke akhirat…” begitulah Ipang Sugali, salah satu penampil dari 0 & 9 membawakan janji Angngaru.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lima Fakta Menarik Film Timur untuk Isi Liburan

Rabu, 17 Desember 2025 | 21:45 WIB

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB
X