Krjogja.com - MADINAH - Sekitar 105 ribu jamaah haji gelombang II Indonesia di Makkah, secara bertahap dijadwalkan mulai bergeser ke Madinah, Senin (10/07/2023). Selama di Madina, sebanyak 105.973 jamaah dari 282 kloter itu akan disambut puncak suhu ekstrem antara 46 hingga 47 derajat celcius.
Annawa, situs aplikasi klimatologi kerajaan Arab Saudi, dan situs cuaca global AccuWeather, memprediksi cuaca panas extreem itu berlangsung delapan hari, mulai 12 hingga 20 Juli 2023. Suhu 47 derajat adalah rekor temperatur tertinggi selama musim panas di bulan terakhir 1444 Dzulhijjah ini.
"Tadi Pak Menteri (urusan Haji dan Umrah Arab Saudi) menelpon dan mengingatkan jamaah memilih shalat Jumat di hotel, dan mengurangi aktivitas luar ruang," kata Nasrullah Jasam, Wakil Ketua PPIH Arab Saudi sekaligus pejabat Konsul Haji Indonesia di KJRI Jeddah, Jumat (07/07/2023).
[crosslink_1]
Nasrul sudah mengabarkan informasi kedaruratan ini ketiga kepala daerah kerja (daker) untuk diteruskan ke para kepala sektor, ketua kloter dan kepala rombongan jamaah haji.
Dashboar data Siskohat Kemenag dan Kemenkes, Jumat (07/07/2023) pagi ini mencatat 445 jamaah haji Indonesia wafat dan 377 jamaah dirawat dalam 45 hari misi haji Indonesia di Arab Saudi.
Grafik angka kematian tertinggi naik tajam, sehari setelah periode puncak haji, wuquf di Arafah (9 dzulhijjah / 26 Juni) hingga periode Masyaair (10 hingga 14 Dzulhijjah).
Ada kenaikan hampir 200 kasus kematian, yang dipicu heat stress karena paparan cuaca panas 45-46 derajat.
Hingga Jumat (07/07/2023) pagi ini, data dari Siskohat mencatat sudah 19.589 jamaah haji dari 51 kloter, kembali ke Tanah Air, dalam 4 hari terakhir. Sebanyak 19.589 jamaah itu dari gelombang pertama yang tiba di Madinah, sejak 23 Mei 2023 lalu.
Pemulangan jamaah gelombang pertama dari Makkah-Jeddah, akan berlangsung hingga 18 Juli 2023. Sementara 105 ribu jamaah gelombang II yang diterbangkan dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah mulai diterbangkan ke Tanah Air, 19 Juli 2023 mendatang. (Ati)