Penting Bagi Jemaah Haji: Tanpa Smart Card, Dilarang Masuk Armuzna

Photo Author
- Jumat, 7 Juni 2024 | 23:42 WIB
Ilustrasi Smart Card haji
Ilustrasi Smart Card haji

Krjogja.com - MAKKAH - Pemerintah Arab Saudi tengah memperketat pemeriksaan terhadap jemaah haji, terutama untuk mengidentifikasi jemaah yang menggunakan visa non-haji.

Termasuk diantaranya ketika memasuki puncak ibadah haji, yakni saat di Arofah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Terkait hal ini, Otoritas Arab Saudi menerapkan kebijakan baru pada penyelenggaraan haji tahun ini, yaitu seluruh jemaah haji harus memiliki smart card. Program ini mendapat perhatian khusus dari Kementerian Haji, Kementerian Dalam Negeri, dan pihak Keamanan Umum Arab Saudi.

"Jemaah yang tidak memiliki smart card dilarang masuk ke Armuzna, apa pun kedudukannya. Pemerintah Arab Saudi menyiapkan sanksi berat bagi para pihak yang melanggar," kata Anggota Media Center (MCH) Widi Dwinanda dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Jumat (07/06/2024).

Baca Juga: Resmi! Pemerintah Tetapkan Idul Adha atau 10 Zulhijah 1445 Hijriah Pada Senin 17 Juni 2024

Pentingnya Menyimpan Identitas dengan Baik
Widi menambahkan, selain membawa paspor, visa haji, dan identitas lainnya saat berada di luar hotel, jemaah harus menyimpan smart card dengan baik dan di tempat yang aman. Jika smart card hilang, jemaah diharapkan segera melapor ke petugas sektor untuk dilakukan penggantian.

Persiapan Safari Wukuf
Menjelang puncak haji, PPIH juga melakukan persiapan untuk pelaksanaan safari wukuf bagi jemaah di Arafah. Persiapan ini melibatkan petugas layanan lansia, disabilitas, tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH), dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Program safari wukuf terus disosialisasikan ke hotel-hotel tempat jemaah menginap.

PPIH mengalokasikan 300 kuota bagi jemaah lansia yang tidak mampu melaksanakan wukuf di Arafah. Kuota tersebut mempertimbangkan jumlah petugas yang akan mendampingi jemaah yang disafariwukufkan.

Baca Juga: Skema Murur: Solusi Aman untuk Mengatasi Kepadatan Muzdalifah pada Ibadah Haji 2024

"Setiap satu petugas akan mengurus lima jemaah lansia nonmandiri, termasuk memandikan, menyuapi, dan memenuhi kebutuhan individu lansia lainnya. Mekanisme pendorongan jemaah safari wukuf dilakukan pada 9 Zulhijjah pagi, di mana jemaah lansia di hotel transit dibawa dengan 10 bus menuju Arafah," jelas Widi.

Saling Peduli
Widi juga berpesan kepada jemaah, terutama yang muda dan sehat, agar membantu jemaah lain, khususnya jemaah lansia yang membutuhkan bantuan selama di Tanah Suci. "Saling peduli antarjemaah ini diharapkan menumbuhkan kebersamaan yang kuat dan menjadi ladang amal yang diperoleh selama menjalani ibadah haji," ujarnya.

Baca Juga: PPIH dan Maktab Pertemuan Perdana Bahas Layanan Puncak Haji. Cegah Penyusup Masuk Tenda

PPIH terus mengingatkan jemaah agar menjaga kesehatan dengan istirahat yang cukup, makan tepat waktu, mengonsumsi vitamin yang dibutuhkan, dan melakukan konsultasi ke dokter kloter atau klinik sektor jika mengalami keluhan kesehatan. Mengingat cuaca panas di Kota Makkah, jemaah dianjurkan melakukan aktivitas ibadah di musala hotel atau masjid sekitar hotel, mendalami manasik haji, dan mengikuti bimbingan serta konsultasi ibadah yang diselenggarakan di musala hotel. (Jon)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Usia Minimal Berangkat Haji Kini Jadi 13 Tahun

Senin, 25 Agustus 2025 | 16:30 WIB

Ini Temuan Baru Kasus Korupsi Kuota Haji

Kamis, 21 Agustus 2025 | 15:50 WIB

KBIHU Bimbing Jemaah Haji Makin Cinta Tanah Air

Kamis, 21 Agustus 2025 | 05:48 WIB

Kemenag Siap Serahkan Pengelolaan ke BP Haji

Selasa, 29 Juli 2025 | 10:50 WIB
X