KRJogja. Com - MAKKAH - Pemulangan jemaah haji ke tanah air memasuki hari ketiga, Minggu (23/6). Sampai berita ijin diturunkan sudah 27 kloter jemaah atau 10.641 jemaah telah diterbangkan ke tanah air.
Pemulangan jemaah dilakukan di dua Bandara, yakni King Abdul Aziz, Jeddah yakni 21 kloter dan Bandara AMAA Madinah sebagai 6 kloter.
Berbeda dengan kedatangan jemaah, untuk keberangkatan ke tanah air, jemaah berada di airport dalam waktu cukup lama. Jemaah transit lebih dahulu di paviliun, untuk kemudian dilakukan persiapan pemeriksaan barang.
Sementara itu pelaksanaan tahapan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tahun ini mencatat penurunan jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), sebanyak 40 jemaah wafat pada periode ini, dengan rincian 11 jemaah wafat di Arafah dan 29 jemaah wafat di Mina.
Menurut dr. Indro Murwoko, Kepala Bidang Kesehatan PPIH, jemaah yang meninggal dunia menerima penanganan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. "Jemaah yang wafat, baik di tenda, pos kesehatan, maupun rumah sakit Arab Saudi, akan dibuatkan Certivicate of Death (COD) oleh tenaga kesehatan. Selanjutnya, petugas akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melengkapi persyaratan administrasi pemulasaraan," jelas dr. Indro di Klinik Ksebanyak 21 kloteresehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah.
Data menunjukkan bahwa jumlah jemaah wafat di periode Armuzna tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2023, tercatat 64 jemaah wafat selama periode Armuzna, dengan rincian 13 jemaah di Arafah dan 51 jemaah di Mina. Penurunan ini menunjukkan adanya peningkatan dalam penanganan kesehatan.
Berdasarkan keterangan yang dilansir AFP pada 21 Juni 2024, sejumlah besar jemaah wafat disebabkan oleh cuaca panas ekstrem di Arab Saudi. "Sebagian besar jemaah wafat akibat paparan cuaca panas yang ekstrem, yang dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan kesehatan lainnya," ungkap seorang pejabat senior Arab Saudi. Total ada 1.119 jemaah yang meninggal dunia hingga puncak haji, dengan 577 di antaranya meninggal selama wukuf di Arafah dan melontar jumrah di Mina.
Saat ini, penyelenggaraan ibadah haji telah memasuki fase pemulangan. Jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang pertama sedang dalam proses dipulangkan secara bertahap dari Makkah menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah sebelum diterbangkan kembali ke tanah air. Fase ini akan berlangsung hingga 3 Juli 2024.
Sementara itu, jemaah yang berangkat pada gelombang kedua akan mulai bergeser dari Makkah ke Madinah pada 26 Juni 2024 dan dipulangkan melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah mulai 4 Juli 2024
dr. Indro Murwoko mengingatkan jemaah untuk tetap menjaga kesehatan, terutama mengingat cuaca di Arab Saudi yang sangat panas. "Jemaah dengan kondisi kesehatan risiko tinggi (risti) dan lanjut usia (lansia) disarankan untuk membatasi aktivitas di luar hotel, terutama setelah eksposur kegiatan di Armuzna yang sangat melelahkan," pesannya.
Ia menekankan pentingnya memperhatikan kondisi kesehatan dan menghindari aktivitas berlebihan yang dapat membahayakan kesehatan. "Anggapan bahwa memperbanyak aktivitas di Tanah Suci tanpa memperhatikan kondisi kesehatan adalah keliru dan bisa berbahaya," tambah dr. Indro.
Jemaah non-risti juga diminta untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan mereka selama beraktivitas. "Jangan lupa membawa minum, semprotan air, penutup muka, dan alat pelindung diri lainnya untuk mengurangi risiko dehidrasi," jelas dr. Indro. Ia juga mengingatkan jemaah untuk tetap mengonsumsi obat-obatan yang biasa mereka minum dan berkomunikasi dengan tenaga kesehatan jika membutuhkan tambahan obat.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan perhatian terhadap kondisi kesehatan, diharapkan seluruh jemaah dapat kembali ke tanah air dengan nama dan membawa berkah dari ibadah haji yang telah mereka tunaikan. (JOn)