KRjogja. Com - MAKKAH– Setelah menghadapi masalah dalam penerbangan pemberangkatan, kini maskapai Garuda Indonesia kembali mengecewakan jemaah haji Indonesia dengan mengubah rute kepulangan 46 kelompok terbang (kloter) pada gelombang pertama. Perubahan ini berdampak pada sekitar 15 ribu jemaah yang seharusnya pulang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, kini harus kembali melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Perubahan Rute yang Merepotkan
Perubahan mendadak ini tidak hanya merepotkan jemaah, tetapi juga menambah beban kerja dan biaya di luar skema yang telah direncanakan. Jemaah yang seharusnya menempuh perjalanan pendek dari Makkah ke Jeddah selama 1,5 jam, kini harus melakukan perjalanan panjang lebih dari 8 jam ke Madinah.
Baca Juga: Pemulangan Jemaah Gelombang I, Garuda Lakukan Penyesuaian Jadwal
Menurut Kasie Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH PPIH Daker Makkah, Agus Pribowo, perubahan rute ini berdampak sistemik. “Perubahan ini memecah konsentrasi petugas yang seharusnya fokus di Jeddah, kini harus juga memberikan layanan di Madinah. Akibatnya, layanan tidak optimal dan menambah beban biaya untuk akomodasi, konsumsi, dan transportasi,” ujarnya.
Dampak Sistemik dan Biaya Tambahan
Perubahan rute juga berdampak pada sistem e-hajj yang mengatur perjalanan haji satu rute. Ketentuan ta'limatul hajj yang mengharuskan jemaah pulang melalui rute yang sama dengan kedatangan tidak diikuti, menyebabkan keterlambatan karena tim e-hajj harus mengubah sistem untuk 46 kloter tersebut. Waktu keberangkatan juga harus dimajukan 24 jam lebih cepat agar jemaah memiliki waktu istirahat yang cukup.
Baca Juga: Menag Yaqut: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Tambahan Haji 2024
Ketua Komnas Haji, Mustolih Siradj, menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap Garuda Indonesia oleh Menteri Agama dan DPR. “Garuda harus bertanggung jawab dan memberikan kompensasi kepada jemaah sesuai regulasi penerbangan. Kementerian Perhubungan juga harus menegur manajemen Garuda yang merubah jadwal pemulangan jemaah,” ujarnya. (Jon)