Krjogja.com - SRAGEN - Sebanyak 205 orang calon haji asal Kabupaten Sragen terdeteksi berisiko tinggi karena berusia lanjut atau lansia, serta memiliki riwayat penyakit tertentu. Para calon haji risiko tinggi tersebut diharapkan tetap menjaga kesehatan dan tidak boleh capai.
Hal itu disampaikan Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2MP) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Sri Subekti kepada wartawan Kamis (8/5/2025). Subekti menjelaskan jumlah calon haji yang masuk risiko tinggi itu setara 23% dari total calon haji Sragen sebanyak 892 orang.
Baca Juga: Supir Truk 'Maut' yang Tewaskan 11 Orang di Purworejo Dirawat di RSUP Dr Sardjito, Begini Kondisinya
Menurutnya, para calon haji risiko tinggi ini membutuhkan obat-obatan untuk penyakit mereka selama pelaksanaan ibadah haji. Rata-rata mereka menderita berbagai penyakit seperti diabetes melitus, jantung, hipertensi, penyakit ginjal, HB rendah, dan lainnya.
"Mereka yang memiliki penyakit itu kontrol secara berkala dan otomatis mendapat obat. Nah, obat-obatan itu harus dibawa saat berhaji. Sebelum berangkat juga kontrol dulu ke dokter yang biasa merawat dan minta obat yang dibutuhkan untuk bekal ke Tanah Suci," jelas Subekti.
Subekti memberikan tips kepada para calon haji risiko tinggi selama berhaji, yakni para calon haji risiko tinggi menjaga kesehatan, minum obat rutin yang sudah dibawa, jangan sampai kecapaian. Dia menerangkan kalau sekiranya tidak kuat maka tidak perlu dipaksakan. "Misalnya tidak kuat ke Masjidil Haram ya cukup di masjid terdekat atau salat di hotel. Pokoknya jangan sampai kelelahan karena ibadah haji itu ibadah fisik," tandasnya.
Baca Juga: Dirlantas Polda Jateng: Tidak Ditemukan Bekas Rem Laka Maut Kalijambe 11 MD
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen Ihsan Muhadi menyampaikan ada tiga orang yang batal berangkat haji karena meninggal dunia dan karena istri hamil sehingga pasangan suami istri menunda keberangkatan. Sehingga total yang diberangkatkan ada 892 orang yang terbagi menjadi kloter 59, 60, dan 61.
Ihsan juga membenarkan adanya calon haji risiko tinggi sebesar 23 persen yaitu mereka yang lanjut usia, misalnya berusia 65 tahun ke atas. Dia mengatakan mereka yang sudah lansia ini perlu pendampingan. Selain itu, Ihsan mengimbau kepada teman-teman satu regunya mengingatkan untuk bisa menahan, menjaga, dan merawat kesehatan. "Bahkan ada beberapa calon haji yang menggunakan kursi roda mulai berangkat sampai pulang," ujarnya. (Sam)