“Para pensiunan itu tidak ingin menjadi beban untuk anak-anaknya. Maka, jika mereka tidak bisa bertahan dengan uang pensiun, pilihannya hanyalah masuk penjara,†ungkap Newman.
Rata-rata para lansia itu tinggal jauh dari anak-anak mereka yang mengejar karir di perkotaan.
Keiko (bukan nama sebenarnya) pun punya pemikiran yang sama dengan Takata. Perempuan 70 tahun itu mengaku tak akur dengan suaminya. Dia juga tidak punya uang. Karena itu, dia lantas mengutil di toko agar masuk penjara. Dia mengulangi lagi perbuatannya setiap kali bebas.
“Bahkan, perempuan 80-an tahun yang tidak bisa berjalan normal pun berbuat kejahatan. Itu karena kami tidak bisa mendapatkan makanan dan uang,†ujar Keiko kepada BBC.
Di penjara mereka bisa makan tiga kali sehari tanpa memikirkan bagaimana membayarnya.
Selama kurun waktu 20 tahun terakhir, kejahatan yang dilakukan lansia di Jepang terus merangkak naik. Pada 1997-an, 1 di antara 20 pelaku kejahatan adalah lansia. (*)