“Mungkin, kalau Thomas Alfa Edison menyerah, sampai sekarang kita masih memakai lampu teplok ya! Tapi dengan kegigihannya, kita bisa menikmati cahaya yang terang benderang ini†ungkapnya.
Apa pun kondisi pemuda saat ini, lanjutnya, Mirdal meyakini bahwa semua itu merupakan bagian dari proses mencari jati diri. “Dengan karakter yang terus diperbaiki, saya yakin para pemuda ini nantinya akan menjadi pemimpin negeri,†tambahnya.
Berkaitan dengan Semarang Smart City, Mirdal memetik satu pesan penting bahwa Smart City bukanlah tentang infrastrukturnya yang canggih. Tetapi tentang kualitas penduduk dan anak mudanya yang smart.
“Dari Semarang, saya harapkan ada kebangkitan Semangat 28 (Sumpah Pemuda). Karena saya lihat kaum muda di Kota Semarang sangat luar biasa. Kita berharap 2045 nanti akan diisi generasi yang akan menjadi pemilik Indonesia. Kita harus jadi pemilik, bukan pengabdi,†tegas Mirdal. (Cha)