Sri Maryanto mengatakan, BPBD Sukoharjo sudah mendapat informasi resmi dari BMKG terkait perkembangan cuaca dimana selama satu bulan ini akan terjadi peningkatan curah hujan disertai angin kencang. Kondisi tersebut akan memuncak hingga akhir Maret ini.
Peningkatan curah hujan tersebut terjadi karena memasuki peralihan cuaca dari hujan ke kemarau kemungkinan pada akhir Maret atau awal April. Meski demikian BPBD Sukoharjo tetap akan menunggu informasi perkembangan dari BMKG terkait kondisi cuaca.
BPBD Sukoharjo sudah melakukan pemantauan wilayah dan diketahui kondisi sama terjadi dengan adanya peningkatan curah hujan. Bahkan hujan turun dalam waktu cukup lama dan berpengaruh pada lingkungan sekitar dengan ditunjukan peningkatan debit air sungai atau saluran serta kerawanan tanah longsor di wilayah perbukitan karena tanah terus diguyur air hujan.
"Informasi dari BMKG yang kami terima selama bulan ini hingga akhir Maret curah hujan tinggi disertai angin kencang karena akan masuk peralihan cuaca," ujarnya.
BPBD Sukoharjo sudah menerjunkan petugas dan juga melibatkan tim gabungan untuk membantu melakukan pemantauan wilayah. Belum ditemukan kejadian bencana alam besar hingga menelan korban jiwa. Namun demikian masyarakat tetap diingatkan untuk selalu waspada.
Kondisi air Sungai Bengawan Solo dan sungai lainnya di Kabupaten Sukoharjo masih terkendali. Sri Maryanto menjelaskan, walaupun debit air sempat naik karena dampak hujan deras namun belum sampai mengakibatkan banjir besar. Kalaupun ada sifatnya hanya limpasan dan air segera surut setelah kondisi sungai normal kembali.
"Antisipasinya tidak hanya banjir saja, tapi juga tanah longsor karena beberapa wilayah di Kabupaten Sukoharjo merupakan perbukitan atau gunung. Selain itu juga angin kencang karena rawan menyebabkan pohon tumbang," lanjutnya. (Mam)