BANJARNEGARA, KRJOGJA.com - Tadinya Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja Banjarnegara  termasuk desa tertinggal dalam berbagai aspek. Kini, desa terpencil di perbatasan antara Kabupaten Banjarnegara dengan Kebumen itu, berusaha keluar dari kesulitan akses internet.
Selama ini, sinyal telepon selular dari provider susah ditangkap di desa berpenduduk sekitar 2.000 kepala keluarga (KK) atau lebih dari 6.000 jiwa itu. "Dampak sulitnya akses internet sungguh terasa. Warga khususnya anak-anak sekolah saat mengikuti pembejalaran jarak jauh harus mencari tempat tinggi atau naik bukit untuk memperoleh sinyal telepeon selular kata Kepala Desa Jalatunda, Satam.
Masyarakat juga menuntut layanan cepat yang hanya dapat dipenuhi jika ada jaringan internet misalnya mencetak Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Akta Kematian dan administrasi kependudukan lainnya. "Masyarakat maunya langsung jadi. Belum lagi, laporan ke instansi pemerintah secara online. Mau bagaimana jika jaringan internet blank," ujar Satam. Problem serupa juga dialami beberapa desa tetangga Jalatunda.
Satam berikhtiar agar Jalatunda merdeka dari kelusitan sinyal, dengan menggandeng perusahaan PT Wira Bakti Nagari (WBN) untuk membangun Desa Digital atau Desa Internet. "Kami berharap, mudah-mudahan dengan kehadiran PT WBN bisa menjawab persoalan yang ada," katanya saat launching program kerjasama tersebut yang juga dihadiri 8 Kades di Kecamatan Mandiraja Kecamatan Purwanegara, baru-baru ini Senin (17/1/2022).
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.