Koordinator aksi, Parno (40) warga Kebonromo RT 31, menuturkan kedatangannya bersama beberapa tokoh ke balai desa itu sengaja untuk menyampaikan aspirasi dukungan terhadap Kades dan jalannya pemerintahan di Kebonromo.
Mewakili warga, ia juga meminta agar perangkat desa dan masyarakat tidak terprovokasi atau memikirkan surat kaleng itu.
"Kami mengecam keras pembuat surat kaleng. Hanya bikin resah warga dan tidak gentlemen. Padahal situasi masyarakat kondusif dan aman tenteram nggak ada masalah apa-apa. Justru sejak ada surat kaleng itu malah warga jadi nggak kondusif,†paparnya.
Atas keresahan itu, warga dan tokoh masyarakat mendesak aparat untuk bertindak tegas mengusut munculnya surat kaleng misterius itu. Selain itu, oknum yang membuat dan bertanggungjawab atas surat kaleng itu juga diminta diusut tuntas.
"Melalui aksi ini, warga ingin menunjukkan bahwa situasi sangat kondusif. Warga memberikan dukungan pada pemerintahan desa. Harapan kami kasus surat kaleng itu bisa diusut tuntas biar tidak membuat resah,†tandasnya.
Aksi spontan dukungan ke Pemdes dan Kades itu digelar beberapa saat usai pelantikan Kasi Pemerintahan, Julye Indarto. Sehingga aksi warga itu juga diketahui langsung oleh unsur Muspika dan tokoh masyarakat yang masih berada di balai desa.