Sekdes Kebonromo sekaligus Ketua Panitia Seleksi Penjaringan Penyaringan
Perdes, Sumanto menegaskan tidak tahu menahu siapa yang membuat surat kaleng tersebut. Menurutnya dari bentuk kertanya, itu bukan surat kaleng melainkan hanya selebaran gelap. Ia mengaku tidak pernah menerima namun hanya menemukan selebaran gelap tersebut di meja balai desa.
Karena tak ada yang bertanggungjawab dan maksud tujuannya tak jelas, selebaran gelap itu dinilai tak perlu ditanggapi. Sebaliknya ia menegaskan adanya selebaran gelap itu juga tak akan mempengaruhi pada kinerja di pemerintahan desa.
"Kalau surat kaleng pasti ada kepadanya (alamat yang dituju), tapi ini nggak ada. Ini hanya selebaran gelap yang ditujukan ke siapa saya nggak tahu. Bagi kami ini tidam akan kami anggap dan tidak akan berpengaruh pada kerja kami,†tandasnya.
Sebelumnya, selebaran kertas dengan tulisan hasil cetak komputer yang hanya satu lembar beredar luas di warga setempat. Isinya mengecam berbagai hal utamanya pelaksanaan seleksi Perdes di beberapa desa. Selebaran itu ditulis dengan judul Balada Desaku.
Isinya hampir semua menghujat dan mengecam perangkat, hingga pihak universitas sebagai pihak ketiga pelaksana ujian Perdes yang dinilai tidak obyektif. Tak hanya menyindir, di beberapa kalimat selebaran itu juga berisi kecaman dengan kata-kata kasar. (Sam)