Terpisah, Humas UMS, Budi Santoso sempat mengklarifikasi dengan mengatakan tudingan kemunculan tanda atau kode tertentu pada soal ujian CAT itu sangat tidak mungkin. Ia menyebut untuk kepentingan ujian melalui CBT, termasuk pada seleksi Perdes Sragen, UMS memiliki bank soal yang jumlahnya ribuan soal.
Menurutnya sangat tidak logis ketika menandai atau memberi kode pada ribuan soal tersebut. Selain itu, metode soalnya juga diacak sehingga antara soal yang dikerjakan satu peserta dengan peserta lain tidak akan mungkin sama.
"Kalau ada peserta yang bilang ada kode atau tanda di opsi soal, saya rasa sangat tidak mungkin dan itu tidak logis. Bagaimana mungkin menandai ribuan soal seperti itu,†paparnya
Budi juga menyampaikan UMS tetap akan bertindak secara profesional dan memegang teguh kemurnian hasil tes. "Saya pikir UMS tetap bertindak profesional dalam menjalankan tes ini. Nggak mungkin memihak peserta tertentu, apalagi melakukan karantina peserta. Itu jelas nggak mungkin,†urai Budi. (Sam)