SUKOHARJO, KRJogja.com- Sejumlah sekolah masih kekurangan siswa baru menjelang dimulainya tahun ajaran baru 2021/2022 pada 12 Juli. Hal itu terlihat setelah sekolah belum mampu memenuhi kuota kursi yang disediakan.
Kepala Disdikbud Sukoharjo Darno, Kamis (8/7/2021) mengatakan, Disdikbud Sukoharjo sudah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PPDB baik secara online maupun manual. Hasilnya masih ditemukan sejumlah sekolah masih kekurangan siswa baru menjelang dimulainya tahun ajaran baru 2021/2022. Hal itu terlihat setelah sekolah belum mampu memenuhi kuota kursi yang disediakan.
Temuan tersebut didapati disemua jenjang sekolah dimulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SMK negeri dan swasta. Pada jenjang SMP, SMA dan SMK pelaksanaan PPDB digelar secara online. Sedangkan PAUD, TK dan SD melakukan kombinasi manual dan online menyesuaikan kondisi ditengah pandemi virus Corona.
Kekurangan siswa baru di masing-masing sekolah jumlahnya berbeda. Disdikbud Sukoharjo atas kondisi tersebut mempersilahkan sekolah untuk melaksanakan PPDB offline atau manual dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kebijakan tersebut wajib dilaksanakan sekolah mengingat sekarang kasus positif virus Corona masih tinggi dan ditengah pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Virus Corona.
"Kebijakan PPDB offline atau manual dalam arti sekolah dipersilahkan memperpanjang PPDB walaupun dalam pelaksanaanya nanti tetap mengkombinasikan secara online. Sebab sekarang kerumunan massa, tatap muka dan lainnya tidak boleh karena pemberlakuan PPKM darurat. Sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.