Cerita Sugeng ini viral dan menarik perhatian sejumlah pihak. Pemerintah desa pun turun mengecek keberadaannya. Lurah Trirejo Dwi Darmawan mengatakan, kendala utama yang dihadapi Sugeng dan keluarganya adalah status kependudukan.
Pemerintah desa tidak dapat memasukkan mereka ke dalam daftar penerima bantuan lantaran status itu. "Awalnya desa tidak dilapori, tapi ternyata Sugeng dan kerabatnya pernah pamit secara lisan kepada RT, hanya tidak dilaporkan resmi karena bingung tidak ada berkas kependudukannya," tutur Dwi Darmawan.
Meski demikian, Dwi Darmawan mengaku tidak mempersoalkan belum melapornya Sugeng dan keluarganya. "Terpenting sekarang ke depan bagaimana kita tolong Sugeng dan keluarganya, kita akan coba fasilitasi dengan berkomunikasi ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Purworejo," ujarnya.
Selain itu, Baznas Purworejo didampingi Pemdes Trirejo, mengunjungi rumah Sugeng. Baznas menyalurkan bantuan paket sembako untuk dan kebutuhan harian untuk keluarga itu.
Bendahara Baznas Purworejo Maryono mengatakan, selain memberi bantuan, kunjungannya untuk mengecek kondisi keluarga Sugeng. "Nanti akan kami sampaikan kepada pimpinan Baznas, kira-kira apa lagi yang bisa kita bantu untuk meringankan beban keluarga Sugeng," tuturnya.(Jas)
