Indikator epidemiologi terdiri dari, penurunan jumlah kasus positif dan probable pada minggu terakhir, penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir, penurunan jumlah meninggal kasus positif dan probable, penurunan jumlah kasus meninggal suspek dan lainnya.
“Indikator surveilans seperti jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama dua minggu terakhir, indikator pelayanan kesehatan seperti jumlah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan,†lanjutnya.
Data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo diketahui perkembangan kasus positif virus corona Sukoharjo terakumulasi sebanyak 1.099 kasus. Rinciannya, 121 kasus isolasi mandiri, 67 kasus rawat inap, 0 kasus isolasi mandiri di rumah sehat, 852 kasus sembuh dan selesai isolasi mandiri dan 59 kasus meninggal dunia.
“Catatan khusus diberikan terhadap 59 kasus meninggal dunia positif virus corona. Jumlah tersebut sangat banyak dan berpengaruh pada kenaikan status Kabupaten Sukoharjo menjadi zona merah,†lanjutnya.
Kasus meninggal dunia akibat positif virus corona tersebar disejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo. Kasus meninggal tersebut juga disertai penyakit penyerta yang memperburuk kondisi pasien.
Empat dari total 12 kecamatan di Sukoharjo tercatat memiliki angka kematian diatas 5 persen atau sesuai batas maksimal WHO terkait kasus positif virus corona. Keempatnya yakni, Kecamatan Baki, Kartasura, Polokarto dan Nguter. (Mam)