100 Hari Kinerja Luthfi-Yasin, Program Desalinasi Menjadi Solusi atas Kekurangan Air Bersih Warga

Photo Author
- Jumat, 30 Mei 2025 | 16:14 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi gencar dengan berbagai program untuk rakyat, salah satunya upaya meningkatkan jumlah air bersih dengan sistem desalisasi (Foto Humas Pemprov Jateng)
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi gencar dengan berbagai program untuk rakyat, salah satunya upaya meningkatkan jumlah air bersih dengan sistem desalisasi (Foto Humas Pemprov Jateng)

Menurut Nyoman, air hasil teknologi desalinasi yang bisa dinikmati secara gratis, sangat membantu masyarakat penerima manfaat. Sebab, selama ini, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, paling tidak mengeluarkan uang Rp300 ribu setiap bulan.

“Tentu pengeluaran masyarakat lebih besar akibat membeli air yang harus menggunakan kemasan-kemasan dalam skala kecil. Dan itu sudah berlangsung lama di masyarakat, terutama di masyarakat-masyarakat yang air tanahnya memang dalam kondisi asin,” jelasnya.

Nyoman mengapresiasi, langkah Pemprov Jateng yang mengajak Undip Semarang untuk menerapkan teknologi desalinasi. Hingga pertengahan tahun ini, rencananya akan direalisasikan teknologi desalinasi di tiga wilayah lagi.

Ketiga wilayah itu adalah Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuh Seti, Kabupaten Pati, dan Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.

“Secara komitmen dan secara administrasi sedang berproses. Mudah-mudahan nanti di Agustus lah sudah bisa terealisasi,” bebernya.

Nyoman berharap, program desalinasi yang sudah dimulai dari wilayah barat ke timur Jawa Tengah, bisa terus berlanjut karena memberi manfaat besar bagi masyarakat.

Dia pun memberi apresiasi kepada PT Tirta Utama Jawa Tengah, Bank Jateng dan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng yang telah berkolaborasi dalam mewujudkan desalinasi.

“Syukur-syukur lagi nanti (ada) privat sektor yang bisa menjadi bagian di dalam program ini. Ini kan program kemaslahatan buat masyarakat dan (air bersih) tidak bisa ditunda,” tutur dia.

Program desalinasi ini, sejalan dengan komitmen Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada air untuk memenuhi kebutuhan air bersih kepada masyarakat. Indonesia juga telah menetapkan target 100% akses air bersih di seluruh negeri pada 2045.

Menurut dia, ketersediaan air layak konsumsi, bukan hanya sebatas tentang kenyamanan hidup sehari-hari. Tetapi juga menyangkut kesehatan, produktivitas masyarakat, ekonomi, dan kelestarian lingkungan.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, program desalinasi di Kota Pekalongan menjadi yang pertama dan akan disusul di sejumlah wilayah pesisir lainya.

Ada dua tujuan desalinasi. Pertama, ketersediaan air bersih siap minum bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Sebab, air minum hasil proses desalinasi ini dibagikan secara gratis. Dengan demikian, masyarakat tak perlu lagi keluar uang untuk membeli air galon maupun kemasan.

"Air ini gratis. Jadi masyarakat dapat air bersih dan uangnya bisa digunakan untuk kebutuhan lainya," kata Luthfi.

Langkah itu sekaligus menjadi upaya menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah yang dikeroyok dari berbagai sektor pembangunan.

Alasan kedua adalah mencegah penurunan permukaan tanah di wilayah pantai utara. Salah satu penyebab penurunan itu adalah masifnya penggunaan air tanah. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB
X