Arwah Gadis Tertabrak Kereta Itu Ucapkan 'Maaf'

Photo Author
- Kamis, 20 Oktober 2016 | 11:24 WIB

KEDUA gadis yang duduk di bangku sekolah dasar ini, Savitri dan Utami (keduanya bukan nama sebenarnya) adalah dua bersahabat. Ke mana mereka bermain selalu bersama. Sampai di bangku sekolah lanjutan atas, mereka juga masih berteman karib.

Savitri punya motor matik, sedang Utami tidak. Kalau berangkat sekolah, Savitri selalu memboncengkan Utami. Suatu pagi Utami menunggu jemputan Savitri di rumahnya. Tapi ditunggu sekian lama, tak kunjung datang. ”Aneh, tidak biasanya Savitri terlambat datang seperti ini,” pikir Utami. ”Sekarang sudah pukul tujuh kurang seperempat. Itu artinya bakal terlambat masuk sekolah.”

Beruntung, Utami cepat mendapatkan angkot atau angkotan kota. Dalam angkot Utami sempat mendengar rerasan penumpang bahwa baru saja terjadi tabrakan antara sepeda motor dengan sebuah truk. Utami tak begitu menggubris rerasan itu jarena hatinya sedang kemrungsung memikirkan keterlambatannya.

Sampai di sekolah masih ada waktu beberapa menit sebelum bel masuk berbunyi. Utami menunggu Savitri di parkiran sepeda motor. ”Akh, itu dia  Savitri  datang,”  pikir  Utami  saat  melihat Savitri  masuk  halaman  sekolah.  Utami  cepat menghampiri Savitri.

”Hai,”  sapa  Utami  sambil  menepuk  pundak Savitri. Tapi  Savitri  heran merasakan pundak Savitri yang  dingin. Savitri  pun  memalingkan mukanya. Utami tambah njenggirat melihat wajah Savitri sangat pucat. ”Kamu sakit, ya?” tanya Utami. Savitri hanya menggelengkan kepala dan bergegas menuju kelasnya.

”Maaf,” sejumput kata meluncur dari mulut Savitri. Utami hanya bisa terpaku. Lalu bel tanda masuk kelas pun berbunyi.  Di dalam kelas Utami melihat bangku Savitri  kosong.  ”Lho?  Savitri  di  mana?” pikirnya. ”Aneh, padahal aku tadi melihat Savitri masuk kelas.” Belum habis keheranan Utami, Bu Wali Kelas pun masuk. Beliau langsung berkata:

”Anak-anak, ada khabar sedih yang harus ibu  sampaikan  kepada  kalian,”  kata  Bu Wali Kelas sambil meneteskan air mata. ”Teman kalian, Savitri tadi pagi  sekitar pukul enam seperempat meninggal dunia karena tertabrak kereta di perlintasan Sorogenen,” lanjut Bu Wali Kelas dengan tak bisa membendung tangisnya.

Utami sahabat Savitri tak kuasa menahan kesedihan. Dia kemudian terjatuh dari bangku karena pingsan. Bagi Utami, tidak ada teman sebaik Savitri dalam hidupnya. Beberapa hari Utami tidak berangkat ke sekolah karena masih merasa sedih. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penjaminan Mutu adalah Perintah Tuhan

Selasa, 28 Oktober 2025 | 09:01 WIB

Mengadvokasi Pengentasan Anak Tidak Sekolah di Jakarta

Selasa, 15 Oktober 2024 | 15:41 WIB

Lemah Teles, Dakwah Milenial AMM Gamping

Senin, 18 November 2019 | 07:37 WIB

Koperasi Digital Idaman Kaum Milenial

Senin, 28 Oktober 2019 | 15:53 WIB

Dukung PSIM Yogya, Pemuda RW 10 GondolayuBuat Mural

Jumat, 18 Oktober 2019 | 15:01 WIB

Terima Kasih Pak Dirjen, Betapa Nikmat Berhaji

Senin, 26 Agustus 2019 | 02:12 WIB

Selamat Jalan Kyai Perdamaian

Jumat, 9 Agustus 2019 | 06:56 WIB

Berliterasi di Tengah Wana : Landak

Selasa, 5 Maret 2019 | 07:39 WIB

Fun Walk Mu'alimin-Mu'alimaat Muhammadiyah

Selasa, 4 Desember 2018 | 11:43 WIB

Tetap Stylish Dengan Bahan Daur Ulang

Sabtu, 15 September 2018 | 22:54 WIB

Korban Pinjol Berjatuhan, Waspadai Kredit Online

Sabtu, 4 Agustus 2018 | 22:02 WIB

Sensasi Foto di Halaman Utama KR

Sabtu, 16 Desember 2017 | 16:04 WIB

Kades Trihanggo Resmikan Jalan Baturan Raya

Senin, 27 November 2017 | 13:50 WIB

Cerita Muridku yang Terabaikan

Jumat, 13 Oktober 2017 | 20:37 WIB

Uniknya Fashion Show Dengan Barang Bekas

Kamis, 5 Oktober 2017 | 12:44 WIB
X