"Semoga program pencegahan stunting ini dapat memberikan solusi dan kontribusi dalam mencari solusi di masyarakat," ujarnya.
Di sisi lain, Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama BKKBN, Dwi Listyawardani mengatakan perguruan tinggi memiliki peran penting dalam penurunan angka stunting, khususnya dalam pendampingan ke daerah.
“Saat ini ada 320 kabupaten/kota yang sudah bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam penurunan angka stunting. Kami menargetkan pada 2024, seluruh kabupaten/kota dapat bekerja sama dengan perguruan tinggi,†terang Dwi.
Menurut Dwi, pihaknya terus mendorong pemerintah daerah untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam penurunan angka stunting di Indonesia.
Sejumlah program yang dilakukan diantaranya riset peduli terpadu dan intervensi stunting, membangun desa peduli dan intervensi stunting, proyek independen peduli dan intervensi stunting.
"Selain itu juga ada program kewirausahaan peduli dan intervensi stunting, asisten mengajar satuan pendidikan peduli dan intervensi stunting, proyek kemanusiaan peduli dan intervensi stunting, dan praktik kerja atau magang peduli dan intervensi stunting," pungkas Dwi.(Ati)