Politeknik Harus Menjadi Pilihan Menarik

Photo Author
- Minggu, 23 Desember 2018 | 15:11 WIB

SURABAYA, KRJOGJA.com - Pendidikan vokasi merupakan salah satu tulang punggung dalam mencetak sumber daya manusia terampil dan berkualitas yang sangat dibutuhkan dunia industri.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tengah gencar merancang berbagai kebijakan revitalisasi pendidikan vokasi untuk menyelaraskan kurikulum pendidikan vokasi agar sesuai dengan kebutuhan industri dan tantangan Revolusi Industri 4.0. Pendidikan Vokasi diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki berbagai sertifikat kompetensi. 

Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti, Patdono Suwignjo di Surabaya Jumat (21/12 2018) mengatakan pendidikan vokasi di Indonesia memiliki tiga tantangan yang harus diselesaikan.  Pertama yaitu ‘Mindset’ masyarakat yang belum menempatkan pendidikan vokasi sebagai prioritas utama dalam melanjutkan pendidikan.

Kedua yaitu belum optimalnya keterlibatan dunia industri dalam pengembangan pendidikan vokasi. 

Kemudian soal perguruan tinggi swasta belum mau membuat politeknik, sehingga jumlah pendidikan vokasi masih terbatas dan didominasi dari perguruan tinggi negeri.

"Selama ini para orang tua lebih memilih menyekolahkan anaknya ke universitas dibanding politeknik. Kita perlu menyadarkan masyarakat agar mau sekolah vokasi. Kita perlu buat politeknik menjadi pilihan yang menarik", ujar  Patdono Suwignjo .


"Saat ini, politeknik hanya ada 5,4% dari perguruan tinggi di Indonesia. Sementara data BPS menyebutkan bahwa lulusan universitas yang menganggur bertambah 10%, sedangkan lulusan pendidikan vokasi berkurang 30%", imbuhnya.

Patdono juga menekankan perlunya mengubah kurikulum pada pendidikan vokasi yang lebih mengacu pada industri. Kurikulum tersebut, menurutnya perlu mengacu pada kurikulum vokasi di Jerman yang mengaplikasikan dual system, yakni 50% pembelajaran di perguruan tinggi dan 50% praktik di industri.

Pendidikan vokasi diyakini dapat meningkatkan daya saing masyarakat Indonesia di dunia kerja. Jika pendidikan di universitas melahirkan akademisi berijazah, maka pendidikan vokasi melahirkan tenaga terampil bersertifikat yang sudah tentu juga memiliki ijazah. Hal inilah yang menjadi nilai tambah yang dibutuhkan oleh industri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X