Kemensos dan UGM Perkuat Kolaborasi untuk Pemberantasan Kemiskinan

Photo Author
- Minggu, 9 Februari 2025 | 15:30 WIB
 Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono berbincang dengan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM Arie Sujito.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono berbincang dengan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM Arie Sujito.

KRjogja.com - JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) mempererat kerja sama dalam upaya pemberantasan kemiskinan. Akademisi dinilai memiliki peran strategis dalam riset, pemetaan wilayah terdampak, serta penyusunan model graduasi bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menegaskan Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kebijakan berbasis data guna memastikan efektivitas program pengentasan kemiskinan. Salah satu langkah konkret adalah finalisasi Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang akan diterbitkan melalui Instruksi Presiden (Inpres).

“Sebentar lagi akan diumumkan dan kita akan berangkat dalam kerja-kerja pemberdayaan masyarakat, berangkatnya dari data tunggal ini (DTSEN),” ujar Agus Jabo dalam audiensi bersama UGM di Gedung Kemensos, Jumat (7/2/2025).

Baca Juga: Momentum HPN, Mengulang Kedekatan H Puspo Wardoyo dengan Wartawan PWI Solo

Menurut Agus Jabo, kolaborasi antara Kemensos dan UGM akan difokuskan pada pemberdayaan dengan kerja sama berbagai pihak, termasuk kementerian terkait dan lembaga akademik.

“Setelah muncul assessment dan rekomendasi, nanti kampus dengan Kemensos beserta lembaga lain, untuk “mengeroyok” desa itu (dengan pemberdayaan) sebagai contoh pemberantasan kemiskinan sampai mereka berdaya, mandiri dan kaya raya,” katanya.

UGM, melalui tim risetnya, telah memetakan tiga wilayah di Pulau Jawa—pesisir, pertanian-perkebunan, dan semi-urban—untuk mengidentifikasi faktor yang mendorong graduasi KPM. Salah satu hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan program pemberdayaan menjadi faktor kunci dalam meningkatkan keinginan graduasi, didukung oleh sistem pemerintahan desa yang efisien dan transparan serta peran motivasi dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM Arie Sujito menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan kesiapan dalam mendukung pemberantasan kemiskinan berbasis pemberdayaan.

Baca Juga: Pentingnya K3, HSE Indonesia Hadir untuk Keselamatan dan Kesehatan Pekerja

“Kami support terutama dalam hal mendorong agar transformasi bukan hanya konsep tetapi secara praksis di dalam penyelenggaraan penanggulangan kemiskinan,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, Kemensos dan UGM akan segera merumuskan kerja sama konkret yang mencakup wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Pada sore ini (akan) ada tindak lanjutnya dalam bentuk kerjasama-kerjasama yang akan dirumuskan antara Kemensos dengan UGM, ruang lingkupnya adalah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata Agus Jabo menutup pertemuan.(Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X