Bank BPD DIY Gandeng UAD Gencarkan Literasi Keuangan Bagi Mahasiswa

Photo Author
- Minggu, 4 Mei 2025 | 22:50 WIB
Para pembicara dan narasumber dalam Seminar Edukasi Literasi Keuangan dan Pelindungan Konsumen Bank BPD DIY bersama UAD.
Para pembicara dan narasumber dalam Seminar Edukasi Literasi Keuangan dan Pelindungan Konsumen Bank BPD DIY bersama UAD.


KRjogja.com - BANTUL - Bank BPD DIY gencar melakukan sosialisasi dan edukasi guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Kali ini, Bank BPD DIY menggandeng Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Seminar Edukasi Literasi Keuangan dan Pelindungan Konsumen bagi mahasiswa di Amphitarium Lt. 9 Kampus 4 UAD, Sabtu (03/05). Edukasi literasi keuangan dan pelindungan konsumen ini diberikan guna meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang dunia keuangan dan melindungi dari potensi kerugian.

Adapun narasumber yang hadir yaitu Direktur Umum Bank BPD DIY Hudan Mulyawan, Pemimpin Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BPD DIY Arif Wijayanto serta Motivator Veny Hidayat. Motivator Veny Hidayati mengawali seminar dengan topik 'Step Success to be Great Job Seeker'm Selanjutnya Direktur Umum Bank BPD DIY Hudan Mulyawan menyampaikan selayang pandang Bank BPD DIY dan Pemimpin UUS.Bank BPD DIY Arif Wijayanto mengenalkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), waspada investasi dan pinjaman online (pinjol) ilegal.

Baca Juga: Presiden Prabowo Resmikan Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Khusus Haji dan Umrah

Direktur Umum Bank BPD DIY Hudan Mulyawan mengatakan Bank BPD DIY merupakan BUMD milik pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota se-DIY dengan visi menjadi bank terpercaya, istimewa dan pilihan masyarakat. Dengan misi antara lain menyediakan solusi kebutuhan masyarakat, prinsip kehati-hatian dan menerapkan bisnis beretika, mengembangkan keunggulan kompetitif dengan layanan prima dan produk inovatif berbasis budaya.

"Misi berikutnya menjalankan fungsi Agen Pembangunan yang fokus mengembangkan sektor UMKM, mendorong pertumbuhan perekonomian daerah dan menjaga lingkungan. Selain itu, mencapai SDM yang unggul, berintegritas dan profesional. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan misi-misi Bank BPD DIY," ujar Hudan.

Dalam kesempatan tersebut, Hudan pun memberikan apresiasi kepada seluruh peserta atas antusiasmenya mengikuti seminar tersebut. Kegiatan ini diharapkan memberikan edukasi literasi keuangan dan pelindungan konsumen sekaligus motivasi kepada para mahasiswa dalam menghadapi tantangan dunia kerja, terutama jika terjun di industri jasa keuangan seperti perbankan.

Baca Juga: Pameran 'Real.Is.Me' Ketika Realisme Menjadi Ruang Ekspresi yang Tak Pernah Mati

"Tidak hanya kiat-kiat dan motivasi memasuki dunia kerja, kegiatan ini pun menambah pengetahuan para mahasiswa perihal pentingnya inklusi keuangan dan pelindungan konsumen. Selain itu, mendorong mahasiswa lebih sadar dan mewaspadai investasi bodong dan bahaya pinjol ilegal agar tidak menjadi korban alias sebagai upaya pelindungan konsumen," tandasnya.

Pemimpin UUS Bank BPD DIY Arif Wijayanto menyatakan literasi dan inklusi keuangan sangat penting bagi masyarakat di tengah maraknya praktik- praktik kejahatan perbankan seiring kemajuan teknologi. Berdasarkan survei literasi dan inklusi keuangan nasional pada 2023, tingkat literasi mencapai 65,4 persen dan inklusi sebesar 75,2 persen. Meskipun meningkat setiap tahunnya, masih terdapat gap kesenjangan antara iterasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.

"Jadi masih banyak masyarakat yang mengelola keuangannya dengan cara tidak benar sehingga akan mudah terekspose modus kejahatan. Karena literasi rendah maka yang terjadi adalah pengelolaan keuangan yang buruk, kurangnya perencanaan keuangan jangka panjang, ketidakmampuan mengidentifikasi investasi yang baik dan rendahnya tingkat inklusi," tuturnya.

Baca Juga: 'Negri Palsu' Nyanyian Krisna Encik tentang Kepalsuan Sistemik di Tanah Air

Selanjutnya, Arif pun mengungkapkan makin maraknya fenomena kasus investasi bodong dan pinjol ilegal di Tanah Air, tidak terkecuali di DIY. Kasus-kasus tersebut sangat miris dan memprihatinkan karena menimbulkan kerugian bagi konsumen atau masyarakat. Untuk, literasi keuangan masih perlu ditingkatkan agar mencegah masyarakat jadi korban sekaligus memberikan perlindungan terhadap konsumen.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD, Gatot Sugiharto menambahkan pentingnya pemahaman dalam bidang literasi keuangan untuk masyarakat khususnya bagi para mahasiswa yang masih mempunyai masa depan panjang. Masyarakat khususnya mahasiswa membutuhkan literasi keuangan ini agar lebih bijak dalam menyikapi mudahnya mengakses pinjaman tanpa memahami pinjaman tersebut legal atau ilegal.

"Terima kasih sebesar-besarnya dan apresiasi kepada Bank BPD DIY yang telah mengadakan seminar Edukasi Literasi Keuangan dan Pelindungan Konsumen bersama UAD. Kegiatan ini sangat membantu Kampus UAD dalam memberikan edukasi kepada mahasiswa UAD perihal keuangan dan perlindungan konsumen," pungkas Gatot.(Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X