KRJogja.com - Sleman - Program Studi Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FTI UAJY), melalui Himpunan Mahasiswa Informatika (HIMAFORKA) bekerja sama dengan Jogja Cyber Security (JCS), sukses menyelenggarakan Capture The Flag (CTF) Competition 2025.
Acara ini sebagai bagian dari rangkaian kegiatan tahunan Informatics Festival atau IFEST #13. Kompetisi ini digelar pada Sabtu (24/5/2025) di Auditorium Gedung St. Bonaventura, Kampus III UAJY.
Baca Juga: Khotmul Qur'an dan Imtihan Metode Ummi Angkatan IV Tahun 2025
Capture The Flag (CTF)merupakan salah satu dari empat kegiatan dalam rangkaian tahunan HIMAFORKA, bersama dengan Mobile UI/UX Competition, Web Development Competition, dan Seminar Nasional.
CTF adalah kompetisi di bidang keamanan siber di mana peserta ditantang untuk menyelesaikan berbagai soal seputar dunia cyber security, seperti kriptografi, forensik digital, eksploitasi web, hingga reverse engineering. Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi peserta untuk mengasah kemampuan teknis, berpikir kritis, dan memperluas wawasan di bidang keamanan digital.
Dekan FTI UAJY, Dr. Ir. Parama Kartika Dewa, SP., S.T., M.T., IPU. turut hadir dan memberikan sambutan dalam kegiatan ini. Parama menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh peserta, pihak Jogja Cyber Security, hingga panitia yang telah terlibat dan menginisiasi acara.
Baca Juga: Jemaah Tertua Indonesia, Mbah Sumbuk (109 Tahun) Asal Kebumen Tiba di Tanah Suci
“Apa yang kalian kerjakan hari ini bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tapi juga bisa berdampak bagi banyak orang di luar sana. Setiap ide, setiap solusi yang kalian ciptakan punya potensi untuk membawa perubahan. Mari kita isi acara ini dengan karya-karya terbaik, semangat kolaborasi, dan tekad untuk terus berkembang,” ujar Parama.
Fransisca Farica selaku Ketua Panitia Capture The Flag Competition 2025 mengungkap tema yang diangkat pada tahun ini adalah Hack and Seek: Conquering Layers By Breaking Barriers. Fransisca juga menjelaskan perlombaan ini diselenggarakan sebagai wadah untuk mahasiswa mengasah kemampuan dalam dunia keamanan digital.
“Kami berharap Capture The Flag Competition 2025 ini bisa menjadi ajang menantang bagi para peserta untuk menyelesaikan berbagai tantangan di bidang cyber security, sekaligus mendorong lahirnya ide-ide dan inovasi yang segar,” ucap Fransisca.
Dalam kompetisi ini, peserta mengikuti dua sesi pengerjaan soal dengan empat kategori utama: kriptografi, forensik digital, eksploitasi web, dan reverse engineering.
Selain mengerjakan soal, peserta juga diwajibkan menyusun write-up berupa laporan pemecahan soal sebagai bagian dari penilaian akhir. Proses penjurian dilakukan oleh tim profesional dari Jogja Cyber Security.
Setelah melalui proses kompetisi yang ketat dan menantang, Capture The Flag 2025 berhasil menentukan tiga tim terbaik yang keluar sebagai pemenang. Berikut adalah daftar tim yang meraih juara dalam perlombaan tersebut:
Tim Moshi-Moshi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Tim Petirsec - Asep Kingdom dari Binus University
Tim Katanya Nama Timnya Bebas dari Binus University
Pujo, anggota tim Moshi-Moshi dari ITS, menyampaikan rasa bangganya dapat tampil sebagai juara dan berbagi pengalamannya selama kompetisi. Ia mengaku terkesan dan tidak menyangka bisa melaju hingga tahap final, mengingat tingkat kesulitan soal yang cukup tinggi.
Pujo merasa bersyukur atas pencapaian timnya dan mengungkapkan bahwa dirinya sangat menikmati keseluruhan rangkaian kompetisi karena berjalan dengan lancar.
