“Kita ingin anak muda tidak hanya pintar secara akademik, tapi juga punya komitmen kebangsaan. Mereka harus siap menggantikan kami suatu saat nanti, membawa suara untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Esti.
Dalam pandangannya, mahasiswa adalah penjaga ideologi Pancasila, sekaligus generasi yang akan memastikan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dan merah putih terus berkibar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca Juga: 195 Mahasiswa UGK Dapat Beasiswa, MY Esti Wijayanti Perempuan Peduli Pendidikan
Esti juga memberikan kabar baik bagi siswa SMA sederajat yang belum sempat mendaftar KIP Kuliah tahun ini. Menurutnya, program KIP Kuliah akan tetap berlanjut di tahun anggaran 2026, dengan kuota yang disesuaikan kemampuan APBN.
“Tidak ada pengurangan untuk tahun depan. Bagi keluarga dengan pendapatan di bawah Rp4 juta dan anak-anaknya memiliki prestasi akademik baik, peluang masih terbuka lebar,” jelasnya.
Untuk itu, ia mendorong calon mahasiswa penerima KIP Kuliah agar mempersiapkan diri sejak dini dengan belajar sungguh-sungguh dan memperkuat komitmen kebangsaan.
Investasi untuk Indeks Pembangunan Manusia
Lebih jauh, Esti menilai program KIP Kuliah merupakan investasi penting untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sekaligus Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Indonesia. Akses pendidikan tinggi yang lebih merata diyakini akan melahirkan generasi muda yang lebih berkualitas dan berdaya saing.
Baca Juga: Legislator Asal DIY MY Esti Wijayati Getol Perjuangkan Pendidikan di Daerah 3T, Ini Penjelasannya
“KIP Kuliah ini menyelamatkan anak-anak kita agar bisa menempuh pendidikan tinggi. Dengan begitu, kualitas sumber daya manusia kita akan semakin baik,” tandasnya.
Menutup Kesenjangan, Membangun Asa
Sosialisasi tersebut bukan sekadar ajang berbagi informasi, melainkan juga sarana penguatan nilai-nilai kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab. Para mahasiswa yang hadir mengaku mendapat motivasi baru untuk menjaga amanah negara melalui prestasi nyata di kampus masing-masing.
KIP Kuliah bukan hanya bantuan biaya, tetapi juga simbol kepercayaan negara kepada generasi muda. Tanggung jawab moral dan akademik melekat pada setiap penerimanya agar beasiswa ini menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih baik — bagi diri mereka, keluarga, dan Indonesia.(*)