KRjogja.com - SLEMAN - Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah European Higher Education Fair (EHEF) 2025, sebuah acara yang bertujuan untuk mempromosikan pendidikan tinggi di Eropa dan meningkatkan kerja sama antara universitas di Indonesia dan Eropa. Tahun ini, EHEF diselenggarakan di Gelanggang Inovasi dan (GIK) Yogyakarta pada 6 November 2025.
Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional UGM, Prof Dr Puji Astuti, menyampaikan bahwa acara ini merupakan kesempatan luar biasa bagi UGM untuk mempromosikan pendidikan tinggi di Eropa dan meningkatkan kerja sama dengan universitas di Eropa.
"Kami sangat bersyukur untuk kesempatan ini dan kami berharap acara ini dapat membawa manfaat bagi semua pihak," ujar Puji.
Baca Juga: Bertolak ke Solo Hari Ini, Ini Daftar Skuad PSIM Hadapi Derby Mataram
Pengunjung edu fair tersebut yidak hanya sekitar akademika UGM, tetapi adalah regional Yogyakarta dan sekitarnya. Terlihat pelajar sekolah menengah atas turut hadir.
"Sekali lagi semangat kita adalah UGM bersama dengan masyarakat untuk bersama-sama menjembatani pendidikan Indonesia dengan Eropa. Itu semangat kita bahwa kita tidak tumbuh sendiri, tapi kita tumbuh bersama masyarakat di Yogya dan sekitarnya,"kata dia.
Communication Coordinator Delegasi Uni Eropa, Gonçalo Guesdes mengatakan Eropa memiliki sejarah panjang dalam pendidikan tinggi, dengan sistem yang memungkinkan pelajar berpindah antar universitas di berbagai negara dengan standar mutu yang terharmonisasi.
"Keberagaman budaya dan bahasa di Eropa memberikan pengalaman multikultural yang memperluas wawasan global pelajar. Negara-negara Eropa juga menyediakan sistem kesehatan yang solid untuk mendukung kesejahteraan pelajar selama masa studi," kata Gonçalo.
Baca Juga: 4 Hari Pelaksanaan TKA, Kemendikdasmen Temukan 71 Pelanggaran Melalui Medsos
Ia melanjutkan Yogya sebagai hub for education dan hub for exchange antara dua kontinen antara Eropa dan Asia, antara Eropa dan Indonesia adalah hal yang paling penting untuk menciptakan struktur koneksivitas.
"Untuk memungkinkan bukan hanya orang Indonesia untuk belajar di Eropa dan itulah motif dari esu fair ini, mari kita belajar di Eropa tapi juga sebaliknya, untuk memberikan kesempatan bagi orang Eropa untuk datang ke Indonesia," katanya.
Dalam acara ini, juga dibahas tentang kelebihan belajar di Eropa, seperti kesempatan untuk belajar di universitas yang berkualitas, kesempatan untuk mempelajari bahasa Eropa, dan kesempatan untuk menemukan pekerjaan di Eropa. Selain itu, juga dibahas tentang program Erasmus+, sebuah program pertukaran pelajar yang memungkinkan pelajar untuk belajar di universitas di Eropa selama beberapa bulan.
H.E. Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia mengatakan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia berbangga dapat menyelenggarakan EHEF sejak tahun 2008.
Baca Juga: OJK DIY Perkuat Perlindungan Konsumen dari Ancaman Kejahatan Siber
"EHEF membuktikan komitmen Tim Eropa untuk mendukung mahasiswa Indonesia yang ingin menempuh pendidikannya di Eropa, serta bagi institusi pendidikan tinggi Indonesia yang ingin menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan tinggi Eropa,” ujar Denis.