Prestasi Tim Binky serta dua tim ISI Yogyakarta lainnya yang lolos final menjadi bukti bahwa mahasiswa ISI Yogyakarta memiliki kapasitas unggul baik dalam kreativitas visual, literasi digital, maupun keberpihakan pada isu-isu sosial yang krusial.
Keberhasilan ini sekaligus menegaskan peran ISI Yogyakarta sebagai kampus seni yang adaptif terhadap perkembangan teknologi pendidikan dan mampu bersaing dalam ajang inovasi berskala nasional.
"Tema ‘Born to Live’ menunjukkan bahwa mahasiswa kita peka terhadap dinamika pendidikan dan literasi digital di masyarakat. Sebagai pendamping, saya melihat bagaimana mereka mengembangkan ide tersebut menjadi pesan visual yang kritis dan komunikatif," tandasnya. (Fxh)