kampus

UP 45 Gelar Dies Natalis Unity in Harmony, Momen Merdeka Dalam Keberagaman

Jumat, 18 Agustus 2023 | 11:37 WIB
UP 45 merayakan dies dan HUT RI dalam semangat keberagaman (Istimewa)


Krjogja.com, SLEMAN - Universitas Proklamasi (UP) 45 menggelar rangkaian acara Dies Natalis ke-59, Kamis (17/8/2023) bertepatan dengan HUT Republik Indonesia ke-78. UP 45 mengambil tema “Unity in Harmoy” dengan mengusung semangat kebersamaan dalam keberagaman.

Rangkaian acara dimulai dengan upacara bendera yang dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB di halaman kampus, kawasan Babarsari. Upacara dihadiri oleh seluruh civitas akademika UP 45 dengan pembina upacara Rektor, Dr Benedictus Renny See, S.H., S.E.

Sore hingga malam acara berlanjut sangat meriah dengan berbagai penampilan seperti Drumband dari Banser NU Berbah Kab. Sleman, Ikatan Alumni Madrasah Aliyah Raudlatul Ulum (IKAMARU), perwakilan setiap fakultas, UKM Taekwondo dan Seni, Barongsai Naga Api Yogyakarta, Paduan Suara SD Marsudirini Yogyakarta dan SMA N 10 Yogyakarta.

Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Yayasan Univeritas Proklamasi 45 diwakili oleh Ari Merianto dan Rektor Dr. Benedictus Renny See, S.H., S.E.

Baca Juga: Cerita Jabrik Ubah Limbah Paralon Jadi Senapan Paser, Dijual dengan Bayar Al Fatihah

Baca Juga: Tak Abai Nasionalisme, Kuli Bangunan Upacara 17-an Secara Sederhana

Baca Juga: Sambut HUT RI ke 78, Museum SBY - Ani Diresmikan

Rektor UP 45, Dr Benedictus Renny See, S.H., S.E melempar apresiasi dengan penyelenggaraan dies sekaligus peringatan HUT RI dengan sangat meriah.

Tema yang diangkat yakni Unity in Harmony, mencerminkan suasana sehari-hari di kampus yang harapannya bisa menjadi inspirasi masyarakat secara lebih luas.

"Tema ini bermakna suatu keharmonisan di dalam sebuah kesatuan. Pesan moral kepada internal kita, dan juga masyarakat. Ada suatu sumbangan pemikiran dari dunia pendidikan. Bahwa kita ini adalah suatu bangsa yang besar. Terdiri dari berbagai suku, ras, agama, tetapi kita bisa bertahan selama 78 tahun sebagai suatu bangsa. Ini bukan semata-mata kehebatan kita, tapi memang kita merasa bahwa kita adalah satu bangsa yang mempunyai sejarah yang panjang dan Tuhan memberkati kita sehingga sampai saat ini kita masih bersatu," ungkapnya.

Benedictus berharap agar semangat dalam tema yang diusung bisa diterapkan terus hingga kemudian hari.

Kampus sebagai salah satu ruang keberagaman harus bisa menjadi contoh bagaimana hal itu terwujud dalam kegiatan sehari-hari.

"Harapan kita semoga semangat ini tetap terjaga sebagai suatu negara bisa sampai ratusan tahun, supaya masing-masing disadarkan, dan inilah kontribusi dunia pendidikan, melalui mahasiswa dosen menyadarkan masyarakat. Kita berbeda-beda tetapi dengan suatu perbedaan itu adalah suatu kekuatan dan kesatuan," pungkas Benedictus. (*)

Tags

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB