Tak Abai Nasionalisme, Kuli Bangunan Upacara 17-an Secara Sederhana

Photo Author
- Jumat, 18 Agustus 2023 | 10:54 WIB
Para kuli bangunan upacara bendera 17 Agustus (Abdul Alim)
Para kuli bangunan upacara bendera 17 Agustus (Abdul Alim)

Krjogjacom, KARANGANYAR - Meski secara sederhana dan seadanya, upacara bendera dalam rangka peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke-78 oleh para kuli bangunan di Dusun Krobyogan Desa Gawanan Colomadu, Kamis (17/8/2023) berlangsung khidmat dan lancar. Mereka meninggalkan sejenak rutinitas pagi untuk menggelorakan semangat nasionalisme.

Upacara bendera itu diikuti 45 kuli dan mandor proyek pembangunan perumahan. Awalnya, mereka diminta berkumpul di tanah lapang berdekatan tempat kerja. Lalu beberapa orang mandor mengarahkannya berbaris rapi.

Seorang tokoh masyarakat Colomadu, Wawan Pramono berada di depannya dengan sikap siap. Ia meminta waktu mereka untuk mengikuti upacara bendera, sekaligus perhatiannya selama berlangsung prosesi.

Baca Juga: Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta Melaksanakan Upacara Bendera HUT Ke-78 Republik Indonesia

Baca Juga: Veteran Haru Dijamu Kuliner Tempo Dulu D'Kambodja

Baca Juga: Penanganan Sampah Terpadu Pada Jasa Akomodasi Pariwisata

Sebuah bambu panjang layak dipasang vertikal, lalu ada bendera merah putih di ujung atasnya. Persiapan menata lokasi upacara dan pirantinya pun tak lama. Dilanjut laporan komandan upacara, pembacaan teks proklamasi, Pancasila dan amanat pembina upacara.

"Spontanitas saja mengajak kuli bangunan upacara bendera 17 agustus. Saya selaku pembina dan mandor Sutimin komandan upacara. Lainnya peserta. Pakaian seadanya harian bertukang," kata Wawan, Kamis (17/8/2023).

Menurutnya, upacara bendera bukan hanya milik kedinasan dan peserta didik saja. Namun juga bisa diterapkan di lingkungan kerja kasar maupun niaga. Justru hal itu menumbuhkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air.

"Saya ingin memupuk semangat nasionalisme untuk semua kalangan di HUT ke-78 Republik Indonesia," katanya.

Sebagai apresiasi kepada para buruh bangunan, dia lantas membagikan bingkisan sembako selepas upacara. Ia juga mengatur agar para pekerja pulang setelah upacara bendera.

Mandor proyek, Sutimin, mengaku bangga bisa menjadi pemimpin upacara untuk para buruh bangunan. Meskipun upacara sangat sederhana, namun esensi dari cinta tanah air mengalir ke jiwa para pekerja.

“Jadi kita semua mengambil tugas masing masing untuk setiap unsur petugas upacara. Ini menunjukan bahwa euforia merayakan 17 Agustus mengalir di jiwa kita semua,” ujar Sutimin. (Lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X