KRjogja.com - JAKARTA - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menggelar Journalist Bootcamp Dikti 2025, di Bogor, 5-6 Desember 2025. Acara ini bagian dari program dan gerakan #DiktisaintekBerdampak, sekaligus menjadikan kampus lebih berdaya dan berdampak langsung kepada masyarakat, dunia industri dan usaha, serta mendukung ekosistem riset dan inovasi untuk pembangunan nasional, melalui tlisan para wartawan utamanya yang terhimpun dalam Forum Wartawan Pendidikan atau Fortadik.
Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti, Muhammad Najib, menegaskan, kolaborasi antara Fortadik sejalan dengan visi Kemdiktisaintek. Dalam kesempatan ini, Najib menyampaikan pokok pemikiran yang dikemas dalam "Sinergi Dikti dan Media untuk Kampus Berdampak".
Judul ini, menurutnya, menjadi pengingat bahwa ilmu pengetahuan harus dihidupkan dan berdampak dalam tindakan nyata, tidak sekadar disimpan dalam buku atau peringkat akademik. Perguruan tinggi harus hadir di tengah masyarakat sebagai suluh peradaban, menerangi jalan, menyatukan harapan, dan menjadi ruang bagi tumbuhnya perubahan.
“Kampus berdampak itu adalah kampus yang tidak hanya menghasilkan lulusan, publikasi, ranking global, tapi juga kampus yang mentransformasi kehidupan masyarakat. Sehingga nantinya peran perguruan tinggi itu diharapkan menjadi pusat solusi yang nyata untuk masyarakat, selain itu juga perguruan tinggi diharapkan menjadi motor inovasi sosial dan ekonomi berkelanjutan. Kemudian paling tidak kalah penting juga menjadi mediator kolaborasi antar pihak,” ujar Najib.
Sebagai wujud impelementasinya, Ditjen Dikti menyiapkan berbagai program unggulan Kampus Berdampak yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Kampus Berdampak adalah gerakan bersama untuk menautkan ilmu dengan aksi, riset dengan kebutuhan nyata, dan pembelajaran dengan pemberdayaan.
Kampus-kampus di seluruh Indonesia akan digerakkan untuk menjadi simpul transformasi sosial: membangun desa yang tertinggal, memberdayakan UMKM, merawat lingkungan yang rapuh, serta menyiapkan generasi muda yang tidak hanya pintar, tetapi juga tangguh, peduli, dan berdaya saing.
Baca Juga: Jauhi Judi Daring, Pemerintah Ingatkan Bansos Harus Tepat Guna
Mahasiswa, menurutnya, adalah insan-insan unggul di dalam bidang akademik. Pada saat yang penuh dinamika seperti saat ini, tidak cukup mereka hanya unggul dalam bidang akademik. Tapi mereka juga harus memiliki ketangguhan dalam menghadapi perubahan zaman. Mahasiswa juga harus memiliki intelektualitas yang membumi.
“Dan inilah komitmen kita, ingin menjadikan kampus sebagai pusat pembentukan karakter, kreativitas, dan juga kontribusi nyata dari mahasiswa, khususnya kepada masyarakat, dunia usaha, dan juga dunia pengembangan ilmu pengetahuan. Sehingga, kami merancang agar para mahasiswa ini dalam program kampus dan dampak dapat memberikan kontribusi nyata, sehingga kita memiliki mahasiswa yang dibekali intelektualitas yang membumi,” ujar Najib.
Program unggulan mendorong mahasiswa terjun langsung membangun desa, memberdayakan UMKM, mengelola lingkungan, meningkatkan literasi digital. Penguatan kolaborasi dengan dunia usaha dan industri diantaranya melalui Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), yang menumbuhkan semangat kewirausahaan berbasis inovasi dan teknologi.
Baca Juga: Pengampunan Presiden
Program ini telah melahirkan ribuan usaha rintisan baru yang menjadi motor penggerak ekonomi kreatif nasional. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) juga dapat menstimulasi inovasi berbasis riset aplikatif, dengan karya-karya unggulan mahasiswa dipamerkan di ajang bergengsi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).(*)