Stunting di Temanggung Tercatat 28 Persen, Pemkab Buka Dapur Umum

- Jumat, 12 Mei 2023 | 12:47 WIB
Dapur umum pencegahan stunting di Temanggung  (foto: zaini arrosyid)
Dapur umum pencegahan stunting di Temanggung (foto: zaini arrosyid)

Krjogja.com - TEMANGGUNG - Pemerintah Kabupaten Temanggung mencatat angka stunting berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI) sebesar 28 persen, sedangkan menurut data e -PPGBM saat ini tercatat 17 persen.

Bupati Temanggung Al Khadziq mengatakan Pemerintah Kabupaten Temanggung terus fokus untuk mengurangi angka stunting, sehingga menjadi 14% pada akhir tahun 2024.


Langkah yang dilakukan pemkab antara lain kampanye ojo kawin bocah, pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil, serta pemberian asupan bergizi kepada anak-anak yang rentan dan menderita stunting selama 90 hari secara berturut-turut.


[crosslink_1]


"Biar bisa membuka dapur umum untuk pemberian asupan pada mereka yang menderita tentang selama 90 hari," kata Bupati Temanggung Al Khadziq, pada kick off bergerak bersama atasi stunting di alun-alun, Jumat (12/5/2023).


Pada acara tersebut diluncurkan kampanye ojo kawin bocah bagi pelajar, minum tablet penambah darah dan pemberian makanan bergizi serta pembukaan dapur umum.


Harapan kata dia dengan pemberian 90 hari asupan itu, janin pada ibu-ibu hamil dapat tumbuh dengan sehat, anak-anak balita di bawah 2 tahun bisa tumbuh dengan sehat dan angka stunting di Kabupaten Temanggung menurun.


Dia mengatakan perlu kebersamaan untuk menangani angka stunting di Kabupaten Temanggung. Dapur umum mulai buka dan operasional hari ini di tiap desa yang kemudian mendistribusikan pada keluarga yang membutuhkan.


Bupati menjelaskan, penanganan stunting di Kabupaten Temanggung untuk tahun 2024 akan dianggarkan sebesar Rp 16,3 miliar yang akan diketok pada November 2023 sedangkan anggaran dari anggaran dana desa mencapai Rp 18 miliar.


Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Yunianto mengatakan stunting menjadi permasalahan nasional karena terkait dengan generasi penerus dan masa depan bangsa ini.


"DPRD setuju penanganan stunting, dana penanganan stunting pada tahun 2024 akan diketok pada 30 November 2023 sebesar Rp 16,3 miliar," kata dia.


PLT Asisten Adminstrasi Sekda Provinsi Jateng Ikhwan Sudrajat mengatakan mentarget angka stunting di Jateng pada 2024 dibawah angka nasional. Semua pihak terlibat dalam penanganan demi membangun generasi anak-anak emas Indonesia sebagai investasi bangsa.


"Mari kita bergerak bersama menangani stunting yang dimulai Jumat ini," kata dia.


Seorang warga Mardianti mengatakan asupan gizi sangat diperlukan bagi ibu hamil, anak-anak dan remaja putri untuk mendapatkan generasi penerus yang baik, namun nasib kurang beruntung bagi sebagian warga karena tidak bisa memenuhi asupan bergizi yang diperlukan.


"Saya punya anak 4 yang dua masih kecil dan memerlukan asupan gizi, " kata dia ditemui disela acara.

Halaman:

Editor: Ary B Prass

Tags

Terkini

8 Mahasiswa IAINU KKL di Yogya

Senin, 2 Oktober 2023 | 23:10 WIB

Sinau Bareng Gawe Kopi Sambut Hari Kopi Sedunia

Minggu, 1 Oktober 2023 | 17:05 WIB

102 Klenteng di Magelang Ikuti Jutbio

Minggu, 1 Oktober 2023 | 16:30 WIB

Mekanik Motor jadi Pengedar Pil Koplo

Selasa, 26 September 2023 | 17:00 WIB

Hary Agung Prabowo Dilantik Jadi Pj Bupati Temanggung

Senin, 25 September 2023 | 11:45 WIB

Kekeringan Mulai Melanda, Donasi Air Bersih Digalakkan

Sabtu, 23 September 2023 | 19:45 WIB
X