KEBUMEN, KRJOGJA.com - Ditengah berlangsungnya kemarau panjang saat ini para peternak sapi, kerbau dan kambing sejumlah desa di Kecamatan Karanggayam harus berjuang keras untuk mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) untuk ternak mereka.
"Sejak sebulan terakhir ini mereka rutin mencari hijauan makanan ternak (HMT) hingga Banjarnegara, Cilacap, Banyumas dan Kulonprogo, dengan menyewa truk secara berombongan," ujar Kasi Pengolahan Pemasaran dan Pakan Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen, Pujiono MM, di ruang kerjanya, Rabu (23/10/2019).
Berdasarkan pemantauan Distapang Kebumen, pencarian HMT lintas daerah para peternak Karanggayam itu biasanya dilakukan secara rutin 4 atau 5 hari sekali. Mereka berombongan menyewa truk menuju lokasi pencarian HMT.Â
"Mereka patungan untuk biaya sewa truk yang mencapai Rp 750 ribu sampai Rp 1 juta. Dalam satu rombongan biasanya terdiri dari 20 sampai 30 orang," ujar Pujiono. Â
Berlangsungnya kemarau panjang saat ini menurut Pujiono berdampak para peternak kawasan pegunungan Kebumen seperti Karanggayam kesulitan mendapatkan HMT.Â
"Akibat kelangkaan air di sana, budidaya rumput gajah dan beberapa jenis tanaman palawija tak bisa mereka lakukan saat ini," papar Pujiono.
Kesulitan pakan ternak di musim kemarau menurut Puji sebenarnya masih bisa diatasi dengan teknologi fermentasi terhadap jerami padi pada musim panen padi. Kemudian silase atau hasil fermentasi itu bisa disimpan dalam jumlah banyak yang diperkirakan bisa mencukupi kebutuhan pakan selama 2 bulan.
"Namun rupanya kebanyakan peternak di Kebumen kurang 'telaten' membuat stok silase," ujar Puji.