KEBUMEN, KRJOGJA.com - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen untuk mulai memperluas areal CFD (car free day) di ruas-ruas jalan sekitar Alun-alun Kebumen pada Minggu (08/09/2019), gagal terealisasikan, akibat masih minimnya dukungan masyarakat terhadap rencana tersebut.
"Banyak pengendara sepeda motor yang nekad menerobos pembatas jalan atau blokade yang telah kami pasang melintang di ruas jalan yang dilarang untuk dilewati kendaraan bermotor. Mereka justru nekad memarkirkan kendaraan di area yang dilarang untuk kendaraan bermotor," ujar Staf Dinas Perhubungan (Dishub) Kebumen, Wrin, di lokasi CFD Kebumen, Minggu (08/09/2019).
Menurut Wrin, sejak Minggu dini hari pukul 01.00 petugas Dishub Kebumen sudah menyiapkan perluasan CFD dengan cara menaruh banyak pembatas jalan dan rambu-rambu lalu lintas di 6 lokasi perluasan CFD.
"Meskipun sudah kami persiapkan, namun saat CFD dimulai pada pukul 06.00 pagi, mulai terjadilah masalah. Saat itu kami kewalahan, karena sulit membendung arus sepeda motor yang nekad menerobos blokade jalan yang sudah dipasang. Jumlah sepeda
motor itu sangat banyak, tak seimbang dengan jumlah petugas yang berjaga di lokasi," ujar Wrin yang bertugas menjaga CFD di ruas Jalan Piere Tendean Kebumen.
Sejumlah rekan Wrin yang berjaga di 5 ruas jalan lainnya juga menyatakan kesulitan mengendalikan kenekadan pengendara sepeda motor penerobos blokade. Akhirnya mereka pun memindahkan lagi papan-papan pembatas jalan itu ke lokasi yang lama.
"Selain banyak warga yang belum mendukung perluasan CFD, kami juga menyimpulkan bahwa sosialiasi program perluasan CFD belum optimal karena para penerobos blokade itu banyak yang mengaku belum tahu soal rencana perluasan CFD," ujar Karim, rekan Wrin.
Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (Disperkimlh) Kebumen, Alfia Diananita Zulfa MT, ketika ditemui di lokasi CFD menyatakan tak bisa berkomentar banyak tentang kegagalan rencana perluasan CFD tersebut.