Keracunan di SD Penungkulan Diduga dari Jajanan, 5 Sampel Makanan Diteliti

Photo Author
- Jumat, 6 September 2019 | 13:49 WIB

PURWOREJO, KRJOGJA.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purworejo meneliti penyebab dugaan keracunan makanan yang menimpa 14 siswa SD Penungkulan Kecamatan Gebang. Tim surveilans kesehatan membawa lima sampel sisa makanan yang dikonsumsi para korban sebelum mengeluh pusing dan mual.

Kepala Dinkes Purworejo dr Sudarmi MM mengatakan, sampel tersebut diamankan para guru SD Penungkulan. "Mereka mengambil sampel sejumlah jajanan yang diduga dikonsumsi anak-anak. Kami ambil sampel makanan yang dicurigai itu untuk diteliti di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta untuk diteliti," ungkapnya kepada KRJOGJA.com, Jumat (6/9).

Menurutnya, tim juga membawa alat tes cepat untuk mengecek kandungan boraks dan pewarna berbahaya pada makanan yang dijajakan di sekolah tersebut. Tim juga melakukan sosialisasi dengan sasaran guru, siswa dan pedagang di lingkungan sekolah.

Sudarmi mengimbau kepada orang tua untuk membekali anak dengan makanan dari rumah. Sekolah, lanjutnya, disarankan memfasilitasi terbentuknya kantin sehat. "Sementara untuk pedagang, silakan berjualan, namun harus perhatikan keamanan pangan, dari proses pemilihan bahan, memasak hingga ketika penjualan. Jadi tidak boleh sembarangan," tegasnya.

Sementara itu, seluruh siswa yang menunjukkan gejala keracunan sudah diperbolehkan pulang oleh Puskesmas Maron Loano, Kamis (5/9) sore. "Seluruhnya mendapat penanganan medis dengan baik. Enam siswa yang sempat diobservasi, diperbolehkan pulang pada Kamis sore," ujar Dokter Puskemas Maron, dr Bayu Utaminingtyas.

Secara umum, katanya, tidak ada gejala parah yang ditunjukkan para siswa. Adapun enam anak diobservasi karena mengalami muntah lebih dari lima kali. Tim dokter menunggu beberapa jam untuk memastikan kondisi anak betul-betul sudah pulih.

Pihak Puskesmas Maron juga telah menyerahkan lima sampel yang dicurigai menyebabkan keracunan kepada dinkes. "Untuk penyebab pastinya menunggu hasil penelitian laboratorium," tuturnya.

Terpisah, Kepala Desa Penungkulan Ahmad Suroso menambahkan, berdasar pengakuan para siswa, mereka juga membeli jajan yang sama dengan korban. Namun kondisi anak-anak tersebut tetap normal dan tidak menunjukkan gejala keracunan. "Saat anak yang sakit saya tanya, mereka rata-rata tidak sarapan. Tapi apakah karena belum sarapan atau karena jajan, saya tidak tahu, biar dokter yang menyimpulkan," paparnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ribuan Kendaraan Kena Tilang ETLE, Ini Pelanggarannya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:10 WIB

Ratusan Wisatawan Wonosobo Banjiri Pantai Dewaruci

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:50 WIB

Pendaki Gunung untuk Perhatikan Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 15 Desember 2025 | 10:55 WIB

Purworejo Luncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia

Jumat, 12 Desember 2025 | 15:10 WIB
X