PURWOREJO, KRJOGJA.com - Model pembinaan Warga Binaan (WB) Rutan Kelas II B Purworejo mendapat apresiasi sejumlah pihak. Pembinaan itu dinilai telah mengedepankan hak asasi manusia (HAM) dan berhasil memberi keterampilan sebagai bekal narapidana setelah bebas hukuman.Â
Apresiasi antara lain ditunjukkan Kepala Divisi Permasyarakatan Kanwil Kemenkum dan HAM Jateng Marasidin Siregar, saat berkunjung ke Rutan Purworejo. Marasidin menngunjungi sentra pembuatan kasur pegas, sofa, kerajinan dan kampung asimilasi di Desa Lugosobo Kecamatan Gebang.Â
Marasidin menebar benih ikan pada kolam budidaya yang dikelola warga binaan. "Kegiatan yang dilakukan sangat membangun dan inovatif, tentunya hal positif itu akan menjadi bekal bagi warga binaan kelak," ujar Marasidin, kepada KRJOGJA.com, Rabu (8/5/2019).Â
Menurutnya, model pembinaan dengan memberdayakan penghuni merupakan keharusan setiap rutan dan lapas. Warga binaan dilibatkan dalam berbagai kegiatan positif sesuai bakat dan bidang yang dikehendaki di bawah bimbingan tenaga profesional.Â
Selain bertujuan memberi bekal keterampilan, lanjutnya, pemerintah ingin warga binaan tidak mengulangi perbuatan jahatnya setelah keluar dari rutan. "Mereka berhasil berkreasi dan bermanfaat untuk lingkungan, adalah kebanggaan kami," tegasnya.Â
Kepala Rutan II B Purworejo Lukman Agung Widodo mengemukakan, apreasiasi tidak hanya datang dari institusi hukum dan HAM. Beberapa pihak seperti Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DP2KP) Purworejo, Dinas Lingkungan Hidup dan Balai Latihan Kerja (BLK) Pemkab Purworejo juga memberikan dukungan.Â
Mereka, lanjutnya, berkunjung ke rutan untuk bertukar pengalaman. "Bagi kami tentu kesempatan baik, sebab lembaga ini adalah profesional di bidangnya. Warga binaan bisa belajar banyak keterampilan dari mereka," katanya.Â
Kerjasama yang direalisasikan antara lain pelatihan pembuatan mebel kayu dengan instruktur tim BLK Purworejo. Pihak rutan melakukan penjaringan dan asesmen hingga terkumpul 16 warga binaan yang siap serta memiliki motivasi untuk belajar teknik pertukangan. "Ada aktivitas produktif setiap hari dan tidak ada diskrimasi warga binaan. Mereka wajib beraktivitas di luar kamar tahanan untuk mengasah keterampilan dan agar tidak jenuh," tandasnya.(Jas)