KEBUMEN, KRJOGJA.com - Petani bibit sayur dan buah di sejumlah desa pesisir Kecamatan Mirit, Ambal dan Puring Kebumen kini banyak mendiversifikasi usahanya dengan menambahkan berbagai jenis tanaman hias, khususnya refugia, sebagai andalan usahanya.
Menurut Samini, salah satu petani bibit di Desa Waluyorejo Kecamatan Puring Kebumen, penambahan bibit tanaman hias khususnya refugia dalam usaha petani bibit di desanya, baru berlangsung sekitar 7 bulan lalu. Selain di Waluyorejo, juga di Sidoharjo Kecamatan Puring, desa di sebelah timur Waluyorejo.
"Tingginya minat masyarakat terhadap keindahan tanaman hias berbunga, menjadi penyebab tumbuh suburnya usaha pembibitan tanaman hias di Waluyorejo maupun Sidoharjo. Selain itu, juga disebabkan faktor lokasi usaha kami yang strategis yaitu di tepi ruas JJLS (jalur jalan lintas selatan selatan) baru yang kini semakin ramai lalu lintasnya," ungkap Samini, di kebun bibitnya, Minggu (03/03/2019).
Petani bibit di Waluyorejo dan Sidoharjo mulanya mengandalkan usaha pembibitan cabai, terong, tomat, pepaya, jambu dan berbagai jenis tanaman sayur serta buah lainnya. Usaha tersebut telah berjalan bertahun-tahun lamanya.
"Namun sejak meningkatnya kegemaran masyarakat terhadap tanaman hias, saya mencoba merintis pembibitan bougenvile, cloasia, matahari, kertas, mawar, kenikir dan sejumlah tanaman hias daun seperti aglonema dan bayam hias. Tak disangka, respon masyarakat sangat bagus, termasuk pengguna JJLS dari berbagai daerah," ungkap Samini.
Selain penggemar tanaman hias, konsumen bibit tanaman hias di Waluyorejo dan Sidoharjo ternyata adalah para petani madu di Kecamatan Ayah dan Buayan Kebumen. Juga, petani padi dan palawija yang membutuhkan refugia sebagai penangkal hama bagi tanaman mererka.
"Dalam kenyataannya, tanaman hias berbunga jenis refugia seperti cloasia, matahari, kertas dan kenikir memang paling banyak diminati oleh konsumen kami," ujar Samini.