KEBUMEN KRJOGJA.com - Para petani di sejumlah desa pesisir di Kebumen memulai musim tanam kentang hitam di bulan Januari 2019 ini. Dengan demikian, diharapkan mereka bisa memanennya di bulan April 2019 mendatang.
Di daerah pesisir yang jenis tanahnya berpasir, tanaman ini hanya ditanam di musim penghujan saja. Namun waktu penanamannya harus dicari di saat curah hujannya tinggi," ungkap petani Desa Jogosimo Kecamatan Klirong Kebumen, Sumeri, Senin (21/01/2019).
Selain di Jogosimo, kentang hitam atau kentang jawa sepanjang musim penghujan banyak ditanam pula di Desa Tanggulangin Kecamatan Klirong, Desa Tegalretno Kecamatan Petanahan dan sejumlah desa di Kecamatan Ambal Kebumen.
"Saat ini masih banyak petani pesisir yang bertanam kentang hitam karena harganya cukup menguntungkan, per kilogram bisa mencapai Rp 5 ribu. Selain itu, bila perawatannya bagus dan tak terserang hama, hasil panenannya sangat memuaskan. Di lahan seluas 100 meter pesegi bisa diperoleh sekitar 8 hingga 9 kuintal umbi kentang," ujar petani kentang hitam di Tegalretno, Marmo.
Tentang cara penanamannya Sumeri menguraikan bahwa saat berlangsung panen kentang hitam petani biasanya memilih umbi-umbi yang cukup tua sebagai bibit di musim tanam berikutnya. Bila musim tanam tiba umbi-umbi tersebut disemaikan hingga 20 hari.
"Bila dedaunan sudah terlihat rimbun saat di pesemaian, maka petani mulai mengambil batang beserta daun-daunnya untuk disetek di lahan yang sudah disiapkan. Jadi, cara mpenanamannya adalah dengan setek daun," jelas Sumeri.
Sedangkan menurut Marmo, selain hasil panen yang melimpah, kentang hitam juga sangat mudah dipasarkan karena hanya ditanam sekali saja dalam setahunnya. Saat musim panen tiba, para pedagang biasanya langsung membeli semua umbi kentang hasil panenan petani.
(Dwi)