YOGYA, KRJOGJA.com - Teknologi yang cukup sederhana ternyata mampu memaksimalkan hasil produksi tanaman pangan. Kalimat inilah yang agaknya tepat disematkan pada alat bernama Garengpung karya anak-anak SMK Negeri 2 Depok Sleman.Â
Alat yang sekilas terlihat sederhana berbentuk kotak dengan speaker corong mampu mengeluarkan suara nyaring layaknya binatang Garengpung yang sering menjadi pertanda peralihan ke musim kemarau. Bukan tanpa sebab memang anak-anak SMKN 2 Depok merekam suara Garengpung dan meletakkannya di alat tersebut.Â
Dani Fauzan Ahmad, siswa kelas XI TAV SMKN 2 Depok mengatakan alat Garengpung tersebut dibuat mengakomodasi penelitian dosen UNY. Penelitian yang dibuat tahun 2017 meneliti pengaruh suara hewan Garengpung pada frekuensi 2.500-4.500 Hertz yang ternyata mampu memaksimalkan proses fotosintesis tumbuhan.Â
“Tanaman punya mulut daun dan ketika terkena suara garengpung di frekuensi tertentu bisa membuka dan berkembang. Di sini proses Fotosintesa lebih cepat sehingga perkembangan tanaman lebih baik, bisa lebih gemuk,†ungkapnya di sela Gebyar Anugerah Kita Harus Belajar (Ki Hajar) di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Tekomdik) DIY Rabu (29/8/2018).Â
Pengaplikasian Garengpung sendiri cukup mudah dilakukan, hanya memasang alat tersebut di ladang atau sawah dan menghidupkannya selama satu jam mulai pukul 7 hingga 8 pagi. “Waktu tersebut sangat baik karena proses fotosintesis tumbuhan dimulai karena matahari mulai bersinar. Kami sudah lakukan ujicoba di wilayah Dieng dan hasilnya menarik,†sambungnya.Â
Pada tanaman kentang yang diujicobakan, para siswa SMK N 2 Depok mendapatkan hasil siginifikan. “Perbedaan hanya pada tiap pagi diperdengarkan bunyi Garengpung, kalau biasanya panen hanya sekepalan tangan, ada perbedaan lebih besar hingga ada dua kali lipatnya,†tandasnya.Â
Alat Garengpung sendiri mengakomodasi teknologi sederhana yakni speaker, relay, modul MP3, arduino yang menjadi micro controller dan baterai. Garengpung sendiri sudah memiliki dua model yakni menggunakan baterai cas dan panel surya yang memungkinkan kemudahan pengisian daya.Â
Para siswa pun berharap Garengpung bisa digunakan para petani untuk memaksimalkan produksi pertanian di Indonesia. “Semoga bisa semakin banyak diaplikasikan dan bermanfaat,†pungkas Dani Fauzan.Â