MAGELANG, KRJOGJA.com - Capaian zero kekerasan terhadap anak ditargetkan Pemerintah Kota Magelang. Sejauh ini telah diupayakan dengan sejumlah kegiatan, diantaranya implementasi kebijakan Kota Layak Anak (KLA) yang sudah sampai tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RW.
"Hingga saat ini ada 192 RW di Kota Magelang yang telah dicanangkan sebagai RW menuju ramah anak. Tahun 2018 kita juga menargetkan sejumlah 1.026 RT untuk dicanangkan sebagai RT menuju ramah anak," kata Wakil Walikota Magelang Dra Windarti Agustina saat menerima peninjauan lapangan tim penilai KLA di Pendopo Pengabdian rumah dinas Walikota Magelang, Jumat (8/6/2018). Kota Magelang juga akan mencanangkan gerakan serentak keluarga ramah anak di Kota Magelang.
"Ini adalah tugas berat, namun saya optimis dengan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, lembaga terkait, para tokoh agama dan tokoh masyarakat, target tersebut akan tercapai," kata Wakil Walikota Magelang.
Dikatakan, pemerintah daerah saat ini juga telah menyediakan beberapa payung hukum terkait perlindungan terhadap anak, diantaranya peraturan daerah (perda) mengenai trafficking, perda penanganan kekerasan anak, perda perlindungan anak.
"Termasuk beberapa peraturan walikota (Perwal) dan peraturan lain yang masih dalam proses. Peraturan tersebut terintegrasi secara holistik integratif, serta melibatkan seluruh pihak terkait, termasuk anak-anak," terangnya.
Menurutnya, hal itu untuk mengakomodasi dinamika pembangunan kesejahteraan dan perlidungan terhadap anak, serta untuk merespon secara cepat adanya berbagai permasalahan terkait pemenuhan hak anak, perlindungan dan partisipasi anak, secara terintegrasi, efektif, dan efisien. "Semua hal itu dilakukan agar target zero kekerasan terhadap anak dapat terwujud," katanya.
Perwakilan tim penilai KLA Rini Handayani diantaranya mengatakan kedatangannya bersama tim adalah untuk meninjau di lapangan tentang bagaimana komitmen dan implementasi KLA di Kota Magelang. "Seluruh anak di Kota Magelang harus berbangga karena sejauh ini komitmen pemerintah daerah telah terlihat dalam memperhatikan hak-hak mereka," katanya.
Seluruh masyarakat diharapkan dapat saling berdiskusi terkait KLA, sehingga ke depan Kota Magelang bisa menjadi role model KLA bagi kota/kabupaten lain di Indonesia. "Dan mudah-mudahan launching RT ramah anak bisa membawa perubahan di lapangan. Kota layak anak bisa dirasakan oleh anak-anak di seluruh Kota Magelang," kata Rini. (Tha)