Polarisasi diduga menjadi penyebab pelaku penyebaran hoaks tidak hanya kalangan masyarakat berpendidikan rendah. Pada beberapa kasus penyebaran hoax yang dilaporkan kepolisian, pelakunya adalah kalangan berpendidikan tinggi.
Mafindo membuat terobosan berupa aplikasi cek fakta dan hoax buzzer tools dengan bekerjasama dengan komunitas jurnalis, media arusutama, perusahaan teknologi dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). "Jurnalis, relawan, masyarakat dan pemerintah bisa berkolaborasi menyajikan informasi kredibel demi memerangi hoax," tegasnya.
Selain itu, Mafindo mengembangkan sayap dengan membentuk organisasi serupa tingkat kabupaten dan kota. Saat ini, lanjutnya, Mafindo terbentuk di 17 kabupaten dan kota, termasuk Purworejo. "Mafindo di kabupaten menggelar sosialisasi cegah hoax bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan media," tandasnya.(Jas)