PURWOREJO, KRJOGJA.com - Suspect atau pasien terduga difteri di Kabupaten Purworejo bertambah dua. Mereka terdiri atas inisial Han (5) warga Desa/Kecamatan Bener dan Sut (15) Kedunggubah Kaligesing. Keduanya sempat dirawat dalam ruang isolasi RSUD Dr Tjitrowardoyo Purworejo dan diperbolehkan pulang setelah tim dokter menyatakan sembuh.
Gejala yang dialami keduanya dinilai ringan sehingga tim dokter tidak merekomendasikan pemberian Anti Difteri Serum (ADS). "Jauh lebih bagus kondisinya. Meski demikian, kami nyatakan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di Purworejo," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Purworejo dr Kuswantoro MKes, kepada KRJOGJAcom, Senin (22/1/2018).
Sebelumnya, Mah (8) anak SD di Desa Somongari Kaligesing dan Gab (11) warga Senepo Kutoarjo juga dinyatakan suspect difteri. Keduanya juga sembuh dan dibolehkan pulang dari rumah sakit.
Menurutnya, belum ditemukan adanya indikasi penularan difteri di lingkungan sekolah atau tempat tinggal pasien. Meski demikian, dinkes tetap bersiaga dan mengambil langkah pencegahan.
Upaya yang dilakukan antara lain penyelidikan epidemologi (PE) di wilayah penderita dan mengirimkan sampel cairan tenggorokan ke laboratorium kesehatan Kemenkes di Yogyakarta. Hasil PE menyebut para suspect diduga tertular ketika pergi keluar kota atau kedatangan tamu dari luar daerah. "Mereka atau orang tuanya melakukan perjalanan keluar daerah, dua minggu sebelum anak sakit," ucapnya.
Kegiatan PE diiringi dengan Outbreak Response Response Immunization (ORI) secara terbatas pada wilayah kontak pasien, yakni di sekolah dan desa. Petugas kesehatan, keluarga dan siapapun yang melakukan kontak dengan pasien juga diberi profilaksis atau pengobatan. Â
Dinkes juga membuat surat edaran kepada puksesmas untuk memberi profilaksis kontak sesuai dengan pedoman. "Juga sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan sekolah di wilayah kasus. Poin utamanya adalah menjelaskan pentingnya imunisasi pada bayi dan balita," tandasnya.(Jas)
Baca Juga: Difteri Lagi Meluas, Terompet Tak Laku
