TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Kualitas tembakau hasil panen 2017 di Kabupaten Temanggung lebih baik dibanding panen tahun 2016. Petani berharap semua tembakau terserap pabrik rokok sehingga dapat membayar hutang atas kerugian dari budidaya tahun sebelumnya.
Seorang petani warga Sigedong, Tretep, kabupaten Temanggung, Mujahidin mengatakan cuaca tahun ini bagus sehingga mendukung budidaya tembakau. Petani mulai memanen tembakau pada minggu kedua Agustus dan panen akan terus berlangsung hingga daun tembakau habis sekitar September mendatang.
"Meskipun lahan tembakau sedikit berkurang dari tahun lalu, namun volumenya kemungkinan lebih banyak tahun ini karena tanaman tahun ini memang benar-benar bagus," katanya, Senin (28/08/2017).
Dia mengatakan di Desa Sigedong luas tanam pada tahun ini berkurang dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun ini 275 hektare sedangkan pada tahun lalu mencapai 300 hektare. Hancurnya tanaman tembakau tahun lalu karena hujan berlangsung hampir sepanjang tahun.
Dikemukakan tahun lalu, harga tembakau tertinggi Rp 75.000 per kilogram dan untuk hasil panen tahun ini kalau melihat kualitasnya harga diharapkan lebih tinggi. Ini dapat dilihat dari pembelian tembakau ditingkat pedagang yang telah mencapai kisaran Rp 60 ribu perkilogram.
Harga ini bisa terus meningkan hingga mencapai grade terbaik pada akhir September mendatang. "Semoga grade E bisa mencul, harga bisa di atas 100 ribu per kilogram," katanya.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Agus Parmuji berharap harga tembakau tahun ini harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Apalagi sektor budi daya tembakau saat ini biaya naik hampir 40 persen dari tahun lalu. "Mulai dari tanam, panen, hingga ke pascapanen, karena ongkos tenaga kerja naik," katanya.
Dia menyampaikan kenaikkan biaya budidaya tersebut harus menjadi perhitungan khusus bagi penentu ‘grade’ di masing-masing industri rokok. "Melihat kenaikan biaya operasional ini, idealnya harga tembakau per ‘grade’ paling tidak Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram," katanya. (Osy)