PURWOREJO, KRJOGJA.com - Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Purworejo menggelar inspeksi mendadak (sidak) di proyek Pasar Baledono, Senin (31/7/2017) sore. Mereka menggali berbagai informasi terkait insiden runtuhnya cor beton lantai dua saat proses pengecoran, Sabtu (29/7/2017) petang.
Rombongan Komisi D diketuai ketuanya, Dion Agasi Setyabudi. Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Ir Suranto dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Pasar Baledono Dwi Astuti, turut mendampingi.
Tim tersebut datang langsung mengecek lokasi cor-coran yang ambruk. "Kami datang untuk mengecek pascainsiden ambruknya cor. Kami ingin tahu, apa yang sebenarnya terjadi, apakah betul memang karena tanah atau hal lain," kata Dion Agasi, kepada KRJOGJA.com.
Ternyata, kata Dion, konstruksi utama seperti tiang beton dan rangka, tidak terpengaruh akibat kejadian tersebut. Menurutnya, kondisi itu mengindikasikan konstruksi dibangun dengan baik oleh pelaksana.
Kendati demikian, Dion tetap menilai ada kelalaian dalam memperlakuan tanah. "Harusnya tanah diperlakukan, misal perkerasan secara maksimal. Tetap ada sedikit kelalaian di sini dan itu harus diperbaiki," tegasnya.
Dion meminta PT Hutama Karya memperhatikan pelaksanaan pekerjaan. "Sehingga tidak ada insiden lagi, kecelakaan kerja, konstruksi bagus dan tepat waktu. Hal itu terkait dengan kepercayaan masyarakat Purworejo yang akan memanfaatkan pasar," ungkapnya.
Sementara itu, Site Manager PT Hutama Karya Yusril DJ menambahkan, ambruknya lantai seluas 36 meter persegi karena lapisan cor masih basah. Tanah ambles karena diguyur hujan dua hari. "Tetapi beton rangka dan bagian lain bangunan yang sudah kering, tidak terpengaruh. Kami cek semua, masih kokoh," tuturnya.
Setelah ambruk, pihaknya meminta pekerja membongkar konstruksi ambruk dan seluruh rangka yang belum dicor. Semua bagian dibersihkan dan dirangkai ulang. Tanah pijakan juga diperkuat dan ditambah tiang penyangga.
