TEMANGGUNG (KRjogja.com) - Kepedulian pada sesama ditunjukkan pelajar di Magelang dan Temanggung pada teman-teman pelajar di Aceh yang menjadi korban bencana alam gempa bumi. Mereka menyisihkan uang saku untuk disumbangkan dengan harapan mereka dapat kembali tersenyum dan bersekolah.
Siswa SMPN 6 Temanggung menggalang dana kemanusiaan untuk pelajar Aceh, Selasa (13/12/2016). Sejumlah siswa dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) setempat berkeliling sekolah tersebut sambil membawa kotak kardus untuk tempat uang. Siswa pun satu persatu memasukkan uang ke kotak yang bertuliskan 'Senyum untuk Aceh'itu.
Selama penggalangan dana kemanusiaan tersebut sejumlah pelajar menggugah jiwa rasa kemanusiaan melalui pembacaan puisi dan menyanyikan lagu. Uang yang berhasil dikumpulkan tersebut selanjutnya dihitung dihadapan pelajar, guru dan diumumkan secara terbuka.
Hal yang sama juga dilakukan siswa SDIT Muhammadiyah Bandongan Magelang. Pagi itu, setelah bel berbunyi siswa masuk kelas dan masing-masing ketua kelas mulai mengumpulkan dana. Uang kemudian diserahkan pada guru wali kelas untuk selanjutnya setelah terkumpul di tingkat sekolah disalurkan melalui organisasi Muhammadiyah.
Siswa SMPN 6 Temanggung Unike Putri (14) mengatakan menyisihkan uang saku adalah inisiatif siswa yang tersentuh setelah menyaksikan bencana gempa bumi di Aceh. Banyak dari korban adalah pelajar, mereka untuk sementara tidak lagi bisa sekolah karena mengungsi. "Kami berharap uang yang disisihkan ini untuk pelajar di Aceh dan mereka bisa tersenyum kembali," katanya.
Pelajar SDIT Muhammadiyah Bandongan Rafif Herza (7) mengemukakan kasihan dengan korban bencana gempa bumi di Aceh. Mereka tidur di pengungsian dan tidak bersekolah. Uang yang dikumpulkan dapat untuk memperbaiki sekolah dan membeli buku. "Kasihan teman-teman di Aceh. Uang saku ini bisa untuk mereka," katanya.
Kepala SMPN 6 Temanggung, Isrofi mengemukakan penggalangan dana sebagai wujud kepedulian sosial sesama siswa. Penggalangan dana sekaligus untuk pendidikan karakter siswa berbagi dengan sesama yang dalam kesulitan hidup. "Siswa telah membuktikan satu Indonesia," katanya.
Kepala SDIT Muhammadiyah Magelang, Arrohman mengatakan penggalangan dana untuk korban bencana Aceh untuk penanaman rasa tolong menolong dan kemanusiaan pada sesama anak bangsa. "Tidak ada paksaan, dalam penggalangan dana, orang tua juga telah diberi tahu akan adanya pengalangan dana ini," katanya sembari mengemukakan dana akan disalurkan melalui ormas Muhammadiyah. (Osy)