TEMANGGUNG (KRjogja.com) - Kepolisian Resort Temanggung melakukan evaluasi kinerja operasi Ramadniya Candi 2016 khususnya pada layanan lalu lintas, untuk peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat pada operasi kemanusiaan yang lain, seperti pada Natal dan pergantian tahun mendatang.
Kabag Ops Polres Temanggung Kompol Edy Suprapto mengatakan kinerja jajaran Polres Temanggung selama Ramadniya sudah bagus. Petugas berhasil menekan angka kecelakaan dan kemacetan. " Secara umum lalu lintas selama arus mudik dan balik lancar. Saya kira ini kinerja optimal dari seluruh jajaran," katanya, Selasa (19/7).
Dia mengemukakan selama digelar operasi kemanusiaan Ramadniya Candi 2016, angka kecelakaan lalu lintas sebanyak 12 kejadian dengan satu korban meninggal dunia, 17 orang luka ringan dan kerugian material Rp 110 juta. Korban meninggal pada laka karambol di wilayah Rujak Asem Kecamatan Bejen, Senin (11/7).
" Secara kuantitas angka laka turun dibanding saat Operasi Ketupat Candi 2015, ada 21 kejadian kecelakaan," tegasnya.
Dikemukakan jumlah pelanggaran masih cukup tinggi, yakni 2.764 pelanggaran. Dari jumlah itu, terdiri dari 559 pelanggaran dikenai tilang dan 2.205 pelanggaran mendapat teguran.
Perbaikan jalan, terangnya, menjadi salah satu faktor turunnya angka kecelakaan. Dengan jalan yang baik arus menjadi lancar dan tidak ada kendaraan terperosok. Perbaikan itu seperti di wilayah Bejen dan Candiroto, meski belum selesai 100 persen, tapi cor beton jembatan membuat arus menjadi lancar.
Edy menambahkan secara kuantitas kendaraan saat arus balik lebih banyak lewat jalur tengah Jateng atau melalui Temanggung. Pada saat arus mudik kendaraan lewat antar 25 sampai 30 kendaraan per menit, sedangkan saat arus balik kepadatan kendaraan lewat antara 30 sampai 35 kendaraan per menit. " Hasil evaluasi akan diterapkan pada operasi kemanusiaan lain, di seperti pada Natal dan pergantian tahun," katanya. (Osy)
